Demi Keluarga Sehat Anak Beprestasi, Waspadai Masalah Ibu Hamil yang Memicu Bayi Lahir Prematur

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 20 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Masalah kehamilan yang memicu bayi lahir prematur (Freepik)

Nakita.id - Bayi lahir prematur, atau sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, merupakan salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan ibu dan anak.

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko komplikasi kesehatan serius bagi bayi, mulai dari masalah pernapasan, gangguan perkembangan, hingga risiko infeksi yang lebih tinggi.

Berbagai faktor dapat memicu kelahiran prematur, banyak di antaranya terkait dengan kondisi ibu selama kehamilan.

Memahami masalah-masalah yang dapat menyebabkan kelahiran prematur sangat penting bagi upaya pencegahan dan penanganan dini, mengutip dari MayoClinic.

Masalah Ibu Hamil Memicu Kelahiran Prematur

1. Infeksi pada Ibu Hamil

Infeksi adalah salah satu penyebab utama kelahiran prematur.

Infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi vagina, dan infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan peradangan pada rahim, memicu kontraksi, dan akhirnya menyebabkan kelahiran prematur.

Sangat penting bagi ibu hamil untuk segera mendapatkan penanganan medis jika mengalami gejala infeksi.

2. Preeklamsia

Preeklamsia adalah kondisi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan.

Kondisi ini dapat memengaruhi aliran darah ke plasenta, yang mengakibatkan bayi tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi.

Jika tidak ditangani dengan tepat, preeklamsia dapat menyebabkan kelahiran prematur sebagai upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

3. Masalah pada Rahim dan Serviks

Kelainan pada rahim, seperti bentuk rahim yang tidak normal atau adanya miom (tumor jinak), dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Baca Juga: 9 Tips Menyusui Bayi Prematur, Panduan Lengkap untuk Ibu Baru

Selain itu, kelemahan pada serviks, yang dikenal sebagai inkompetensi serviks, dapat menyebabkan serviks terbuka terlalu cepat sebelum waktunya, memicu persalinan dini.

4. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup tidak sehat selama kehamilan, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang, sangat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Zat-zat ini dapat memengaruhi pertumbuhan janin dan menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur.

5. Stres dan Masalah Psikologis

Stres berat, gangguan kecemasan, dan masalah psikologis lainnya juga dapat memicu kelahiran prematur.

Stres kronis dapat memengaruhi hormon-hormon yang mengatur kehamilan, meningkatkan risiko kontraksi prematur.

Dukungan emosional dan psikologis yang baik selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesejahteraan ibu dan mencegah kelahiran prematur.

6. Komplikasi Kehamilan Ganda

Kehamilan ganda (kembar, triplet, dll.) memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal.

Hal ini disebabkan oleh tekanan tambahan pada rahim dan peningkatan kebutuhan nutrisi yang lebih besar, yang dapat mempercepat persalinan.

7. Masalah Nutrisi

Kekurangan gizi atau malnutrisi selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Ibu hamil perlu memastikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, termasuk zat besi, asam folat, kalsium, dan protein, untuk mendukung perkembangan janin yang optimal.

8. Gangguan Plasenta

Masalah pada plasenta, seperti plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks) atau solusio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum kelahiran), dapat menyebabkan perdarahan dan kelahiran prematur.

Baca Juga: Jangan Disepelekan! Masalah Kehamilan pada Perempuan Anemia yang Harus Diketahui

Pemantauan rutin melalui USG dan pemeriksaan medis lainnya sangat penting untuk mendeteksi masalah ini sejak dini.

9. Kondisi Kesehatan Kronis pada Ibu

Kondisi kesehatan kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal pada ibu dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.

Manajemen kondisi-kondisi ini dengan baik selama kehamilan, termasuk kontrol rutin dan pengobatan yang tepat, sangat penting untuk mengurangi risiko.

10. Riwayat Kelahiran Prematur

Ibu yang memiliki riwayat kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan berikutnya.

Dalam kasus ini, pemantauan yang lebih intensif oleh tenaga medis dan mungkin penggunaan obat-obatan untuk mencegah persalinan prematur diperlukan.

Kesimpulan

Kelahiran prematur merupakan kondisi yang dapat dipicu oleh berbagai masalah kesehatan dan gaya hidup ibu selama kehamilan.

Identifikasi dini terhadap faktor-faktor risiko dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kelahiran prematur.

Dengan perawatan prenatal yang baik, dukungan sosial yang memadai, dan gaya hidup sehat, risiko kelahiran prematur dapat diminimalisir, sehingga ibu dan bayi dapat melalui proses kehamilan dan persalinan dengan aman, sehingga tercipta Keluarga Sehat Anak Berprestasi.