Bikin Syok! KPAI Temukan Ratusan Daycare di Depok Ternyata Tak Berizin

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 20 Agustus 2024 | 15:00 WIB
KPAI temukan banyak daycare illegal di Depok (Freepik)

Nakita.id - KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) menemukan ratusan daycare di Depok ternyata beroperasi tanpa mengantongi izin.

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan kasus penganiyaan di salah satu daycare di Depok.

Ya, tempat penitipan anak yang seharusnya menjadi tempat aman justru menjadi momok mengerikan bagi si Kecil.

Setelah kasus tersebut viral, ternyata KPAI menemukan kebanyakan daycare yang beroperasi di Depok tidak memiliki izin.

Melansir dari Kompas, KPAI menemukan hanay ada 12 daycare berizin di Depok.

Padahal, ada ratusan daycare lain yang beroperasi sebagai penitipan anak.

"Temuan daycare di Indonesia ini banyak yang tidak berizin," kata Diyah Puspitarini.

"Sebagai contoh, di Depok 110 itu hanya 12 yang berizin," sambungnya.

Diyah yang ditemui di kantor KPAI Jakarta Pusat menjelaskan temuan ini tidak hanya di Depok, tapi juga di Pekanbaru.

"Di Pekanbaru belum berizin semua itu setelah kami pengawasan," sambungnya

Terkait hal ini, KPAI telah mengundang Kemendikbud, Kementerian PPPA dan Kemensos untuk menanggulanginya.

 Baca Juga: Ada 44 Persen Daycare Ilegal, Ketahui Kriteria Daycare Legal yang Aman untuk Anak

Pasalnya, tiga jenis daycare yakni Taman Penitipan Anak, Taman Asuh Ceria dan Taman Anak Sejahtera berada di bawah naungan kementerian ini.

Dari hasil temuan, jumlah daycara belum berizin mayoritas di bawah Kemendikbud.

"Jadi yang belum banyak berizin di bawah Kemendikbud," ujarnya.

Untuk ke depan, diharapkan ada SOP atau himbuan untuk daycare di Indonesia.

Ini karena daycare seharusnya beroperasi dengan menggunakan izin dari kementerian.

Diyah menjelaskan bahwa regulasi pembentukan daycare seharusnya tidak dibuat sulit.

"Karena day care ya berizin, tapi jangan terlalu sulit sehingga mereka mau mengurus perizinan," tukasnya.

Cara Memilih Daycare yang Aman untuk Anak

1. Periksa Lisensi dan Sertifikasi

Langkah pertama dalam memilih daycare adalah memastikan bahwa tempat tersebut memiliki lisensi dan sertifikasi yang diperlukan dari pemerintah atau otoritas terkait.

Daycare yang legal dan teregulasi harus memenuhi standar keselamatan dan perawatan yang ketat.

Moms dapat meminta untuk melihat lisensi tersebut atau memeriksa langsung melalui situs web pemerintah untuk memastikan keabsahannya.

Baca Juga: BERITA POPULER: Merawat Area Kewanitaan dengan Sabun Mandi hingga Biaya Bulanan Daycare Wensen School

2. Tinjau Reputasi dan Ulasan

Reputasi daycare sangat penting. Cari tahu ulasan dari orang tua lain yang telah menggunakan jasa daycare tersebut.

Moms bisa mendapatkan informasi ini melalui teman, keluarga, atau ulasan online.

Ulasan positif dan rekomendasi dari orang yang Moms percaya bisa menjadi indikator bahwa daycare tersebut dapat diandalkan.

3. Kunjungi Fasilitas Daycare

Sebelum membuat keputusan, sangat penting untuk mengunjungi fasilitas daycare secara langsung.

Perhatikan kebersihan, keamanan, dan suasana umum di tempat tersebut. Pastikan bahwa area bermain, ruang tidur, dan tempat makan bersih dan terawat dengan baik.

Periksa juga apakah fasilitas tersebut memiliki peralatan keselamatan yang memadai, seperti pagar di sekitar area bermain dan kunci pada pintu-pintu yang membatasi akses anak ke area yang berbahaya.

4. Perhatikan Rasio Pengasuh dengan Anak

Rasio antara jumlah pengasuh dan anak di daycare merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.

Semakin rendah rasio ini, semakin baik perhatian yang bisa diberikan kepada setiap anak. Idealnya, untuk bayi, rasio pengasuh dengan anak adalah 1:3, dan untuk anak yang lebih besar, rasio 1:5 atau 1:7 masih dianggap aman.

Baca Juga: Biaya Bulanan Daycare Wensen School Rp1 Jutaan tapi Anak Disiksa

Rasio yang rendah memastikan bahwa anak Moms mendapatkan perhatian yang cukup dan tidak diabaikan.

5. Evaluasi Kualitas Program dan Kegiatan

Daycare yang baik harus menawarkan program dan kegiatan yang mendukung perkembangan anak, baik secara kognitif, sosial, maupun fisik.

Tanyakan tentang jadwal harian, jenis kegiatan yang dilakukan, dan bagaimana pengasuh merencanakan kegiatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan anak.

Kegiatan yang bervariasi dan edukatif dapat membantu anak belajar dan berkembang sambil bermain.