Salah satu cerita yang paling terkenal adalah ketika Marie Antoinette diduga berkata, "Biarkan mereka makan kue," sebagai respons terhadap keluhan rakyat yang kelaparan.
Meskipun tidak ada bukti bahwa dia benar-benar mengucapkan kata-kata ini, ungkapan tersebut tetap melekat padanya dan memperkuat citranya sebagai ratu yang tidak peka.
Kritik terhadap Marie Antoinette semakin meningkat ketika Prancis menghadapi krisis ekonomi dan politik yang semakin parah.
Banyak yang melihatnya sebagai simbol korupsi dan dekadensi monarki.
Satir dan pamflet yang menghina dirinya beredar luas di masyarakat, menggambarkan dirinya sebagai wanita yang tidak bermoral dan haus akan kekuasaan.
Revolusi Prancis dan Akhir yang Tragis
Pada tahun 1789, ketidakpuasan rakyat terhadap monarki mencapai puncaknya dengan pecahnya Revolusi Prancis.
Marie Antoinette dan keluarganya dipaksa meninggalkan istana Versailles dan tinggal di Paris di bawah pengawasan ketat.
Meskipun mereka mencoba melarikan diri ke Austria, upaya ini gagal, dan mereka akhirnya ditangkap.
Pada tahun 1792, monarki Prancis dihapuskan, dan Louis XVI serta Marie Antoinette ditahan sebagai tahanan negara.
Louis XVI dieksekusi pada Januari 1793, dan Marie Antoinette menyusul beberapa bulan kemudian.
Pada 16 Oktober 1793, Marie Antoinette dieksekusi dengan guillotine di Place de la Révolution di Paris.