Lolly Anak Nikita MirzanI Dikabarkan Hamil, Kenali Bahaya Kehamilan Remaja

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Nikita Mirzani benarkah Lolly hamil, ini dampaknya kehamilan remaja ()

Nakita.id - Anak Nikita Mirzani, Laura Meizani atau Lolly dikabarkan hamil di luar nikah. 

Kabar ini disampaikan oleh asisten Nikita Mirzani, Mail Syahputra.

Mail dan Lolly terlibat perseteruan yang memicu aksi saling bongkar aib.

Salah satu yang disampaikan Mail adalah Lolly sudah hamil.

Melansir dari laman Tribun Medan, Nikita Mirzani membenarkan kabar tersebut.

"Yang Mail ceritakan itu 100% akurat, apa yang keluar dari Mail itu satu juta persen bener," kata Nikita Mirzani.

Nikita juga mengatakan bahwa putrinya yang masih berusia 16 tahun itu melakukan aborsi.

Nikita membandingkan kehidupannya yang dihabiskan untuk anak-anak.

"Kenapa aku cari uang susah payah, malam jadi pagi, pagi jadi malam. Semua itu untuk anak-anakku kelak," papar Nikita.

Kini, Nikita Mirzani pun sudah tidak mau lagi menjalin hubungan dengan sang putri.

“Cuma ya itu, karena sudah terkontaminasi dengan hal-hal buruk, ya gue mau apa?” tukas Nikita.

Baca Juga: BERITA POPULER: Daftar Rekomendasi Mesin Cuci 2 Tabung Terbaik Harga 1 Jutaan 2023 hingga Cara Memperbaiki Pengering Mesin Cuci Mati Total

Bahaya Kehamilan Remaja

Berkaca dari isu kehamilan Lolly yang masih berusia 16 tahun, ini dampak kehamilan remaja seperti dilansir dari berbagai sumber.

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan di bawah usia 20 tahun.

Fenomena ini menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia, karena membawa dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik, mental, sosial, dan ekonomi remaja tersebut.

Bahaya kehamilan remaja tidak hanya dirasakan oleh sang ibu muda, tetapi juga oleh bayi yang dilahirkan, serta masyarakat secara keseluruhan.

1. Risiko Kesehatan Bagi Ibu dan Bayi

Kehamilan pada usia remaja memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan pada usia dewasa.

Tubuh remaja belum sepenuhnya matang secara fisik, sehingga mereka lebih rentan mengalami komplikasi kehamilan seperti anemia, tekanan darah tinggi, preeklampsia, dan kelahiran prematur.

Selain itu, persalinan pada remaja cenderung lebih sulit dan bisa menyebabkan cedera pada ibu, seperti robekan perineum yang lebih parah atau pendarahan berat.

Risiko kesehatan juga berlaku bagi bayi yang dilahirkan. Bayi dari ibu remaja sering kali lahir dengan berat badan rendah atau prematur, yang meningkatkan kemungkinan masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan pernapasan, perkembangan lambat, dan infeksi.

Kondisi kesehatan ini bisa memperburuk kualitas hidup bayi dan meningkatkan biaya perawatan medis.

2. Dampak Psikologis dan Mental

Baca Juga: Hubungan Ibu dan Anak Semakin Memburuk, Lolly Ngamuk pada Nikita Mirzani karena Bongkar Aibnya ke Publik

Kehamilan di usia remaja dapat membawa beban emosional yang berat. Remaja yang hamil sering kali merasa terisolasi, malu, dan cemas tentang masa depan mereka.

Stigma sosial yang masih kuat terhadap kehamilan di luar nikah bisa membuat remaja tersebut merasa dikucilkan, yang berujung pada masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Selain itu, tanggung jawab besar sebagai orang tua di usia yang begitu muda bisa menjadi tekanan yang luar biasa.

Remaja yang hamil sering kali belum siap secara emosional dan psikologis untuk menghadapi tantangan membesarkan anak, yang bisa mengarah pada stres kronis dan penurunan kesejahteraan mental.

3. Pendidikan yang Terganggu

Kehamilan di usia remaja sering kali menyebabkan gangguan serius pada pendidikan.

Banyak remaja yang hamil akhirnya putus sekolah karena harus fokus pada kehamilan dan peran sebagai ibu.

Hal ini mengurangi peluang mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi dan mencapai kemandirian finansial di masa depan.

Putus sekolah juga berdampak pada prospek pekerjaan dan penghasilan.

Tanpa pendidikan yang memadai, remaja yang hamil dan kemudian menjadi ibu tunggal sering kali terjebak dalam siklus kemiskinan, yang tidak hanya mempengaruhi mereka, tetapi juga anak-anak mereka.

4. Masalah Sosial dan Ekonomi

Baca Juga: Anak Nikita Mirzani Rewel Hingga Tak Bisa Tidur karena Sang Ibu Ditahan, Begini Kondisinya

Kehamilan remaja juga membawa konsekuensi sosial dan ekonomi yang signifikan.

Remaja yang hamil dan menjadi orang tua pada usia dini sering kali menghadapi diskriminasi dan stigma sosial.

Mereka mungkin kesulitan mendapatkan dukungan dari keluarga dan komunitas, yang bisa memperburuk situasi mereka.

Secara ekonomi, kehamilan remaja menambah beban finansial, terutama jika remaja tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.

Biaya perawatan kesehatan, persalinan, dan kebutuhan bayi bisa sangat memberatkan, terutama jika sang remaja tidak memiliki sumber penghasilan tetap.

Kondisi ini sering kali memperparah kemiskinan antar generasi.