Genangan air di jalan raya dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas, sementara angin kencang dan gelombang tinggi dapat mempengaruhi operasional pelabuhan dan penerbangan.
Pengguna jalan, pelaku perjalanan laut, dan penumpang pesawat diminta untuk memeriksa kondisi cuaca dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang.
Angin kencang yang menyertai hujan lebat berpotensi merusak infrastruktur, seperti atap rumah, jaringan listrik, dan fasilitas umum lainnya.
Masyarakat diminta untuk memeriksa kondisi rumah dan bangunan, serta memperkuat bagian-bagian yang rentan terhadap kerusakan akibat angin kencang.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca secara intensif dan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkini melalui kanal-kanal resmi BMKG.
Masyarakat juga diharapkan untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial.
Selain itu, BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem ini.
Posko-posko siaga bencana telah didirikan di beberapa wilayah yang berisiko tinggi, dan tim SAR serta petugas penanggulangan bencana telah disiagakan.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana, penting untuk mempersiapkan diri dengan menyiapkan perlengkapan darurat, mengikuti petunjuk evakuasi jika diperlukan, dan menjaga komunikasi dengan keluarga serta tetangga.
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan adalah kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak dari cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi.
Peringatan dini BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem pada Sabtu, 31 Agustus 2024, adalah panggilan bagi seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Baca Juga: Cuaca Minggu 25 Agustus 2024, Hujan Lebat Terjadi Lagi! di Mana?
Dengan memantau informasi cuaca secara rutin dan melakukan tindakan antisipasi yang tepat, dampak dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalkan, dan keselamatan masyarakat dapat terjaga.
Baca Juga: Cuaca Rabu 21 Agustus 2024, BMKG Singgung Cuaca Ekstrem Hujan Lebat