Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Dunia Diduga karena Dehidrasi, Bagaimana Penanganan Dehidrasi agar Tak Terlambat?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 2 September 2024 | 13:30 WIB
Keponakan Ayu Ting Ting meninggal dunia karena dehidrasi (Instagram @ayutingting92)

Nakita.id - Keponakan Ayu Ting TingRayaz Zoltan Fachrizal alias Baby Zoltan meninggal dunia pada Sabtu 31 Agustus 2024.

Anak kedua dari Syifa, adik dari Ayu Ting Ting yang baru berusia dua bulan.

Ayu Ting Ting mengatakan kalau Rayaz Zoltan Fachrizal, keponakannya meninggal dunia dalam keadaan sakit.

Mengutip dari Tribunnews, beberapa hari sebelumnya pun mengalami muntah dan buang air.

"Menurut diagnosa dokter katanya dehidrasi," kata Ayu Ting Ting ketika ditemui di kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat, Minggu (1/9/2024) malam.

Ayu menceritakan bahwa Zoltan sejak Minggu lalu kondisinya menurun, sering muntah dan juga buang air setelah menjalani imunisasi. 

Setelah didiamkan berhati-hari, keluhan muntah dan buang air tidak kunjung mereda, hingga akhirnya keluarga Ayu pun membawa Zoltan ke rumah sakit pada Rabu Minggu lalu.

"Muntahnya tuh sering ternyata dan buang air terus. Saya cuma taunya sehari muntah sekali aja, eh sering," ucap wanita berusia 32 tahun tersebut.

Zoltan pun pindah rumah sakit pada Kamis, dengan alasan keluarga Ayu ingin anak ini mendapatkan tindakan medis yang lebih baik lagi.

"Lalu Sabtu tuh kondisinya menurun banget. Zoltan mukanya pucat, saya minta ke Syifa buat transfusi darah. Disampaikan ke dokter, katanya harus ambil darah dan cek lab," jelasnya.

"Pas ambil darah anak ini tuh udah engga nangis lagi. Ya kami sekeluarga bingung," sambungnya.

Baca Juga: Pantas Gagal Nikah, Ayu Ting Ting Bakal Menikah dengan Pengusaha?

Hingga akhirnya, Zoltan keponakan Ayu Ting Ting mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit, pada Sabtu siang.

"Ini jalannya Allah semoga Ade bahagia. Jadi ya kita juga syok, semua syok termasuk Syifa. Memang kejadiannya begitu cepat, karena imunisasi sebelumnya biasa biasa aja," ujar Ayu Ting Ting.

Penanganan pada Bayi Dehidrasi

Bayi yang muntah sering kali membuat orang tua khawatir.

Muntah bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari infeksi, intoleransi makanan, hingga kondisi yang lebih serius.

Namun, selain muntah, dehidrasi adalah masalah yang harus diwaspadai pada bayi.

Dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, yang dapat membahayakan kesehatan bayi.

Kapan Bayi Harus Dibawa ke Rumah Sakit?

Ada beberapa tanda bahaya yang menunjukkan bahwa bayi harus segera dibawa ke rumah sakit saat mengalami muntah dan dehidrasi.

1. Frekuensi Muntah yang Tinggi

Jika bayi terus menerus muntah lebih dari beberapa kali dalam sehari, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau gangguan pencernaan yang memerlukan penanganan medis segera.

2. Tanda-Tanda Dehidrasi

Dehidrasi pada bayi adalah kondisi serius yang harus segera diatasi. Tanda-tanda dehidrasi meliputi:

- Popok kering: Jika bayi tidak buang air kecil selama 6 jam atau lebih.

- Mulut dan bibir kering: Bibir tampak pecah-pecah dan mulut bayi kering.

Baca Juga: Ayu Ting Ting dan Boy William CLBK? Umi Kalsum Beri 1 Syarat Ini

- Mata cekung: Mata bayi terlihat cekung atau redup.

- Tidak ada air mata saat menangis: Bayi menangis tetapi tidak mengeluarkan air mata.

- Kulit tidak kembali ke posisi semula saat dicubit: Kulit bayi yang lambat kembali setelah dicubit juga menandakan dehidrasi.

- Nafas cepat: Nafas bayi menjadi cepat atau dangkal, yang dapat menjadi tanda kurangnya cairan dalam tubuh.

3. Bayi Menjadi Lesu atau Tidak Responsif

Jika bayi tampak sangat lemah, lesu, atau kurang responsif terhadap rangsangan sekitar, segera bawa bayi ke rumah sakit. Kondisi ini bisa menandakan bahwa dehidrasi sudah parah.

4. Muntah Berwarna Hijau atau Berdarah

Muntah yang berwarna hijau atau mengandung darah merupakan tanda bahwa ada masalah serius di dalam saluran pencernaan bayi. Ini memerlukan perhatian medis segera.

5. Demam Tinggi

Jika bayi muntah disertai dengan demam yang mencapai 38°C atau lebih tinggi, itu bisa menjadi tanda infeksi yang memerlukan perawatan lebih lanjut.

6. Tidak Mau Minum atau Menyusui

Bayi yang menolak minum ASI, susu formula, atau air, apalagi saat muntah terus-menerus, berisiko mengalami dehidrasi lebih cepat. Ini adalah kondisi darurat yang perlu segera ditangani di rumah sakit.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum ke Rumah Sakit?

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi atau muntah berlebihan, ada beberapa langkah awal yang bisa dilakukan sebelum membawa bayi ke rumah sakit:

Tetap berikan cairan: Usahakan memberikan ASI atau susu formula dalam jumlah kecil namun sering. Jika bayi bisa menerima cairan, ini dapat membantu mencegah dehidrasi lebih lanjut.

Jaga posisi kepala bayi lebih tinggi: Saat muntah, pastikan kepala bayi berada pada posisi yang lebih tinggi untuk mencegah aspirasi (masuknya muntah ke paru-paru).

Jangan memaksa makan: Jika bayi menolak makanan, jangan memaksanya. Prioritaskan pemberian cairan hingga bayi merasa lebih baik.

Baca Juga: Lega dan Plong, Abdul Rozak Sebut Ayu Ting Ting Sudah Kembalikan Seserahan Lettu Fardhana