Mana Saja Daerah Potensi Gempa Megathrust di Indonesia? Cek di Sini!

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 4 September 2024 | 14:00 WIB
Daerah potensi gempa megathrust di Indonesia (Pexels)

Nakita.id - Ketahui mana saja daerah potensi gempa megathrust di Indonesia, yuk simak!

Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik menyelam di bawah lempeng lain.

Zona subduksi ini adalah wilayah yang rentan terhadap tekanan tektonik yang sangat besar, yang jika dilepaskan, bisa memicu gempa bumi berkekuatan tinggi, seringkali lebih dari 8 pada skala Richter.

Gempa megathrust biasanya disertai dengan tsunami, yang dapat menyebabkan kerusakan besar di wilayah pesisir.

Indonesia diprediksi akan mengalami gempa megathrus di masa depan, ini beberapa wilayah yang berisiko seperti dilansir dari berbagai sumber.

Yuk simak!

Wilayah Indonesia yang Berpotensi Mengalami Gempa Megathrust

Indonesia memiliki beberapa zona subduksi utama yang berpotensi menghasilkan gempa megathrust. Berikut adalah beberapa daerah yang paling berisiko:

1. Zona Subduksi Sunda

Zona Subduksi Sunda membentang dari barat Sumatra hingga selatan Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Ini adalah salah satu zona subduksi paling aktif di dunia.

Daerah ini pernah mengalami beberapa gempa megathrust besar, seperti gempa Sumatra 2004 yang menyebabkan tsunami dahsyat di Samudra Hindia, menewaskan lebih dari 230.000 orang.

Di wilayah ini, subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup di bawah lempeng Eurasia menciptakan tekanan tektonik yang besar.

Baca Juga: BERITA POPULER: Cara Bersiap Menghadapi Prediksi Gempa Megathrust hingga Ciri Kepala Bayi Masuk Panggul

Gempa besar lainnya yang pernah terjadi di zona ini termasuk gempa Padang pada 2009 dan gempa Mentawai pada 2010.

Para ahli memperingatkan bahwa zona ini masih menyimpan potensi gempa megathrust yang sangat besar di masa depan.

2. Zona Subduksi Sulawesi

Sulawesi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang juga memiliki potensi gempa megathrust tinggi.

Subduksi di sekitar Laut Sulawesi dan Lempeng Sangihe yang bertemu dengan Lempeng Laut Filipina adalah titik-titik yang rentan terhadap aktivitas seismik.

Pada 2018, gempa besar melanda Palu dan Donggala, menimbulkan tsunami dan likuifaksi yang menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Potensi gempa di wilayah ini diperkirakan masih tinggi, mengingat kondisi geologis yang terus aktif.

Sejumlah studi geologi telah menunjukkan bahwa wilayah ini menyimpan energi seismik yang cukup besar, yang bisa memicu gempa besar di masa depan.

3. Zona Subduksi Papua

Papua, terutama di wilayah pantai utara, juga merupakan daerah yang rentan terhadap gempa megathrust.

Subduksi lempeng Pasifik di bawah lempeng Indo-Australia menciptakan tekanan yang bisa memicu gempa berkekuatan besar.

Gempa di wilayah ini jarang terjadi, tetapi saat terjadi, gempa tersebut cenderung sangat kuat.

Misalnya, gempa besar yang melanda Nabire pada 2004, yang menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bersiap Menghadapi Prediksi Gempa Megathrust?

Papua menjadi perhatian khusus karena letaknya yang jauh dan akses yang terbatas, sehingga jika terjadi gempa besar, upaya bantuan dan evakuasi bisa menjadi tantangan besar.

4. Zona Subduksi Maluku

Wilayah Maluku juga berada di zona yang sangat aktif secara seismik, dengan pertemuan lempeng Laut Filipina, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Zona subduksi ini memiliki sejarah panjang gempa bumi dan tsunami. Gempa besar terakhir di wilayah ini terjadi pada 2019 di Ambon, menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Di wilayah ini, potensi gempa megathrust sangat tinggi karena dinamika pertemuan tiga lempeng tektonik yang terus aktif.

Aktivitas vulkanik di wilayah ini juga seringkali menjadi indikator adanya tekanan seismik yang meningkat.

Dampak dan Kesiapsiagaan

Dampak dari gempa megathrust sangatlah besar, tidak hanya karena kekuatannya, tetapi juga karena potensi tsunami yang bisa melanda wilayah pesisir dengan sangat cepat.

Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya berada di dekat zona-zona subduksi aktif dan rentan terhadap guncangan gempa serta tsunami.

Untuk mengurangi dampak bencana, Indonesia perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.

Ini termasuk memperkuat infrastruktur, meningkatkan sistem peringatan dini, serta meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang risiko gempa bumi dan tsunami.

Salah satu langkah penting adalah membangun lebih banyak jalur evakuasi dan shelter di wilayah pesisir yang rentan.

Selain itu, pemerintah dan pihak terkait perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memetakan potensi gempa megathrust di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Bantu Korban Gempa di Turki, Bohopanna Kirimkan Bantuan kepada Bayi dan Anak-anak di Turki

Pemetaan ini penting untuk memahami area mana saja yang paling rentan dan membutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan mitigasi bencana.

Indonesia, dengan letak geografisnya di Cincin Api Pasifik, memiliki risiko tinggi terhadap gempa megathrust.

Daerah-daerah seperti Sumatra, Jawa, Sulawesi, Papua, dan Maluku adalah beberapa wilayah dengan potensi gempa besar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana, dampak dari gempa megathrust dapat diminimalkan.

Edukasi masyarakat, peningkatan infrastruktur, dan sistem peringatan dini menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana besar ini.