Pembelajaran daring, sistem administrasi digital, hingga pengadaan perangkat lunak pendukung perkuliahan memerlukan investasi besar.
Implementasi teknologi ini mempengaruhi struktur biaya perguruan tinggi, yang kemudian dapat meningkatkan beban biaya mahasiswa.
Kenaikan biaya UKT tentu memberikan dampak yang signifikan bagi mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah.
Kenaikan UKT langsung mempengaruhi keuangan mahasiswa dan keluarga mereka.
Bagi mahasiswa dari keluarga dengan pendapatan terbatas, kenaikan ini bisa menjadi beban yang berat.
Mereka mungkin harus mencari solusi alternatif seperti bekerja paruh waktu, mengajukan beasiswa, atau bahkan mempertimbangkan untuk mengambil cuti kuliah.
Beban finansial ini juga dapat menurunkan motivasi belajar mahasiswa.
Dalam beberapa kasus, kenaikan UKT dapat menyebabkan peningkatan tingkat putus kuliah, terutama di kalangan mahasiswa yang tidak mampu menanggung biaya tambahan.
Bagi mereka yang tidak memiliki akses ke beasiswa atau bantuan keuangan, sulitnya membayar UKT dapat memaksa mereka untuk menghentikan pendidikan sementara atau bahkan sepenuhnya.
Ketidakpastian keuangan sering kali memengaruhi kinerja akademik mahasiswa.
Mereka yang tertekan oleh masalah keuangan mungkin kesulitan fokus pada studi mereka.
Baca Juga: Niaya Kuliah UKT 2024 Meroket, Ini Daftar UKT Termahal di UI