Menurut orangtua Baim, ini adalah hal yang paling penting karena kekurangan tersebut akan muncul dengan lebih jelas setelah menikah.
"Orangtua gue aja, saking lengketnya, bilang 'Emang Mama Papa cocok? Enggak. Kamu lihat sifat terjelek dari pasangan kamu'," kata Baim sambil mengingat nasihat tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa jika seseorang merasa bisa menghadapi kekurangan pasangannya, maka pernikahan bisa berjalan dengan baik.
Namun, jika tidak bisa menerima kekurangan itu, lebih baik tidak melanjutkan ke jenjang pernikahan.
Nasihat ini, menurut Baim, adalah kunci dalam menghadapi permasalahan rumah tangga.
"Kalau kamu bisa meng-handle sifat terjeleknya dia, kawinin. Kalau enggak jangan," lanjut Baim.
Dalam perbincangan tersebut, Baim Wong juga menegaskan pandangannya bahwa tidak ada pasangan yang benar-benar 100 persen cocok.
Setiap pasangan pasti memiliki perbedaan yang kadang bisa menimbulkan konflik. Namun, kunci keberhasilan dalam pernikahan adalah kemampuan untuk saling mengalah.
Ia berpendapat bahwa pernikahan adalah tentang kesediaan untuk berkompromi dan saling mendukung, meskipun ada perbedaan yang signifikan.
"Nggak ada yang cocok. Cuma ada saling ngalah," tegas Baim Wong.
Pernyataan ini menekankan bahwa pernikahan bukanlah tentang mencari kesempurnaan dalam diri pasangan, melainkan tentang kemampuan untuk bekerja sama, saling memahami, dan memberikan ruang satu sama lain untuk berkembang.
Baca Juga: Unggahan Paula Setelah Isu Baim Wong Duda Jadi Sorotan, 'yang Sabar'