Harga Emas Antam Naik Lagi, Kapan Waktu Pas Investasi Emas Batangan?

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 14 September 2024 | 13:00 WIB
Harga emas antam naik lagi hari ini (Pexels)

Nakita.id - Harga emas antam hari ini kembali mengalami kenaikan sebesar Rp10.000.

Per 14 September 2024, harga emas antam per gramnya adalah Rp1.439.000 di luar pajak.

Untuk emas Antam ukuran 0,5 gram dijual dengan harga Rp769.500.

Hal yang sama juga berlaku untuk emas Antam ukuran 5 gram yang dibanderol Rp6.970.000 sebelum pajak.

Harga emas ini kembali naik setelah sehari sebelumnya juga mengalami kenaikan.

Berkaca dari harga emas Antam yang mengalami kenaikan setiap hari, sebenarnya kapan waktu pas untuk investasi emas batangan?

Melansir dari berbagai sumber, berikut penjelasannya!

Investasi Emas Antam Batangan, Kapan Waktu Paling Pas?

1. Memantau Harga Emas Dunia

Harga emas di Indonesia sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga emas dunia. Biasanya, harga emas dunia diukur dalam dolar AS per ons.

Jika harga emas dunia sedang turun, ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membeli emas Antam batangan karena harga di pasar domestik cenderung mengikuti tren harga global.

Ada beberapa cara untuk memantau harga emas dunia, salah satunya adalah dengan mengikuti berita ekonomi global dan pasar komoditas.

Baca Juga: Harga Emas Naik Hari Ini! Harga Emas ANTAM Mulai Rp700 Ribuan

Fluktuasi harga emas biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan moneter, inflasi, serta kondisi geopolitik.

Jika ada ketidakstabilan ekonomi global atau ketegangan politik yang meningkat, harga emas cenderung naik karena investor menganggap emas sebagai "safe haven" atau aset yang aman di tengah ketidakpastian.

Sebagai investor, penting untuk mengikuti tren harga ini secara rutin. Moms bisa menggunakan aplikasi pemantauan harga emas atau mengakses situs web yang menyediakan update harga emas terkini.

2. Menyesuaikan dengan Kondisi Ekonomi Domestik

Selain dipengaruhi oleh harga emas dunia, harga emas Antam batangan di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi domestik, terutama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, harga emas dalam rupiah biasanya akan naik, meskipun harga emas dunia sedang stabil. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat, harga emas di Indonesia bisa lebih rendah.

Kondisi ekonomi domestik yang stabil biasanya membuat harga emas lebih terprediksi, sehingga Moms dapat memanfaatkannya untuk melakukan pembelian di waktu yang tepat.

Namun, saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti atau inflasi meningkat, harga emas sering kali melonjak.

Oleh karena itu, membeli emas saat kondisi ekonomi domestik stabil atau nilai tukar rupiah sedang kuat bisa menjadi keputusan yang bijaksana.

3. Momen Krisis Ekonomi dan Ketidakpastian Global

Salah satu waktu terbaik untuk membeli emas Antam batangan adalah saat terjadi krisis ekonomi atau ketidakpastian global.

Baca Juga: Turun Lumayan Banyak, Ini Rincian Harga Emas Bulan Agustus 2024

Seperti yang disebutkan sebelumnya, emas adalah aset safe haven, yang berarti nilainya cenderung naik ketika terjadi ketidakpastian di pasar keuangan.

Saat krisis ekonomi melanda atau terjadi resesi, banyak investor yang beralih ke emas sebagai cara untuk melindungi aset mereka dari penurunan nilai mata uang atau pasar saham yang tidak stabil.

Misalnya, selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020, harga emas mengalami lonjakan signifikan karena banyak negara menghadapi resesi ekonomi dan ketidakpastian global. Dalam situasi seperti ini, membeli emas bisa menjadi langkah cerdas karena nilai emas kemungkinan akan terus meningkat.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun harga emas cenderung naik selama krisis, Moms juga perlu mempertimbangkan tujuan investasi jangka panjang. Jika Moms membeli emas hanya berdasarkan ketakutan akan krisis tanpa strategi investasi yang jelas, hal ini bisa berisiko.

4. Membeli Saat Ada Penurunan Harga Sementara (Dips)

Harga emas, seperti instrumen investasi lainnya, cenderung mengalami fluktuasi harian. Terkadang, meskipun dalam tren kenaikan, harga emas bisa mengalami penurunan sementara atau yang sering disebut sebagai "dips".

Jika Moms sudah memantau harga emas secara teratur dan melihat ada penurunan harga sementara, ini bisa menjadi kesempatan baik untuk membeli emas Antam batangan dengan harga lebih murah.

Namun, penting untuk memastikan bahwa penurunan harga ini hanyalah sementara dan bukan bagian dari tren penurunan jangka panjang. Untuk itu, Moms perlu melakukan riset lebih lanjut atau berkonsultasi dengan ahli keuangan agar bisa memanfaatkan peluang ini dengan baik.

5. Investasi Secara Berkala (Dollar-Cost Averaging)

Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh investor emas adalah dengan menerapkan metode dollar-cost averaging (DCA), yaitu membeli emas secara berkala tanpa terlalu memperhatikan harga pasar saat itu.

Dengan metode ini, Moms akan membeli emas dalam jumlah yang sama pada interval waktu tertentu, misalnya setiap bulan.

Baca Juga: Raih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024, Perjuangan Veddriq Leonardo Dibongkar Sang Ibu

Strategi ini bertujuan untuk meratakan harga pembelian sehingga Moms tidak terlalu dipengaruhi oleh fluktuasi jangka pendek.

Dengan cara ini, Moms bisa meminimalkan risiko membeli emas di harga tertinggi, karena pembelian dilakukan secara bertahap.

Meskipun mungkin membutuhkan komitmen jangka panjang, metode ini sangat cocok bagi mereka yang ingin berinvestasi emas tanpa harus terus memantau pergerakan harga setiap hari.

6. Pertimbangkan Tujuan Investasi Jangka Panjang

Emas sering dianggap sebagai aset investasi jangka panjang. Artinya, Moms sebaiknya membeli emas dengan tujuan menyimpannya selama beberapa tahun, bukan untuk spekulasi jangka pendek.

Jika tujuan Moms adalah untuk melindungi kekayaan dari inflasi atau krisis ekonomi di masa depan, maka waktu pembelian tidak perlu terlalu dikhawatirkan, asalkan Moms sudah memantau harga dan kondisi ekonomi secara umum.