Kenapa Ibu Hamil Takut Gerhana Bulan? Waspada Kaitannya dengan Cacat

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 18 September 2024 | 10:45 WIB
Kenapa Ibu Hamil Takut Gerhana Bulan? (Freepik)

Nakita.id - Dalam masyarakat Indonesia, terutama di kalangan masyarakat tradisional, gerhana bulan kerap dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan.

Salah satu kepercayaan yang paling terkenal adalah adanya anggapan bahwa ibu hamil perlu berhati-hati selama terjadinya gerhana bulan.

Banyak yang percaya bahwa gerhana bulan bisa memberikan dampak buruk pada janin yang dikandung.

Hal ini membuat banyak ibu hamil merasa takut atau cemas ketika gerhana bulan terjadi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa ibu hamil sering kali merasa takut terhadap gerhana bulan, faktor-faktor budaya dan kepercayaan yang mempengaruhi, serta pandangan medis terhadap kepercayaan tersebut.

Kepercayaan bahwa gerhana bulan membawa pengaruh buruk sudah ada sejak lama dan berasal dari berbagai budaya di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, kepercayaan ini erat kaitannya dengan mitos tradisional dan spiritual.

Salah satu mitos yang sering didengar adalah bahwa gerhana bulan disebabkan oleh raksasa atau makhluk jahat yang hendak menelan bulan.

Dalam konteks ini, gerhana bulan dianggap sebagai peristiwa negatif yang dapat membawa nasib buruk atau bencana.

Dalam kebudayaan Jawa, misalnya, gerhana bulan sering dianggap sebagai tanda bahaya atau perubahan besar yang bisa berdampak buruk, terutama bagi ibu hamil.

Salah satu mitos yang populer adalah bahwa ibu hamil harus bersembunyi atau melindungi dirinya dengan menggunakan benda-benda tertentu selama gerhana, agar bayinya tidak lahir dengan cacat fisik.

Baca Juga: Planetarium dan Observatorium Jakarta Selenggarakan Piknik Malam Bersama Blood Moon, Nikmati Fenomena Gerhana Bulan Total Hari Ini!

Kepercayaan ini sejalan dengan mitos di berbagai belahan dunia.

Di Meksiko, masyarakat tradisional juga percaya bahwa ibu hamil perlu melindungi perut mereka dengan benda tajam, seperti pisau, untuk menghindari efek buruk dari gerhana bulan.

Begitu pula di India, di mana gerhana dianggap bisa berdampak buruk pada kesehatan janin.

Kenapa Ibu Hamil Takut Gerhana Bulan?

Ketakutan ibu hamil terhadap gerhana bulan bisa dipahami dalam konteks psikologis dan budaya.

Ketika seseorang tumbuh dalam masyarakat yang memegang teguh tradisi dan kepercayaan tertentu, akan sulit untuk benar-benar mengabaikan mitos yang telah ada sejak lama, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.

Banyak ibu hamil merasa cemas dan khawatir jika tidak mengikuti anjuran-anjuran tradisional yang diberikan oleh orang tua atau masyarakat sekitar.

Meskipun mereka mungkin tahu bahwa kepercayaan tersebut hanyalah mitos, rasa takut dan khawatir tetap ada, terutama ketika berurusan dengan keselamatan dan kesehatan anak yang belum lahir.

Selain itu, tekanan sosial juga berperan penting.

Jika seorang ibu hamil tidak mengikuti ritual atau aturan yang telah diajarkan, ia bisa dianggap ceroboh atau bahkan tidak bertanggung jawab oleh orang-orang di sekitarnya.

Ketakutan ini juga diperkuat oleh cerita-cerita yang diwariskan secara lisan tentang ibu hamil yang mengalami kejadian buruk setelah gerhana bulan.

Cerita-cerita ini sering kali tidak memiliki dasar ilmiah, tetapi kekuatan sugesti dan pengaruh dari keluarga dan lingkungan membuat kepercayaan tersebut sulit diabaikan.

Baca Juga: Beberapa Wilayah yang Dipastikan Dapat Mengamati Gerhana Total Bulan Ini

Mitos Ibu Hamil dan Gerhana Bulan

Ada beberapa mitos populer di Indonesia terkait gerhana bulan yang menjadi alasan ibu hamil merasa takut:

1. Janin akan lahir dengan cacat fisik

Salah satu mitos paling umum adalah bahwa gerhana bulan dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat fisik, seperti bibir sumbing.

Ibu hamil sering kali disarankan untuk bersembunyi di dalam rumah dan menutupi perutnya dengan benda-benda tertentu agar janinnya terlindungi dari pengaruh buruk gerhana.

2. Dampak psikologis pada ibu dan bayi

Ada pula kepercayaan bahwa gerhana bulan dapat memengaruhi kesehatan mental ibu dan bayi yang sedang dikandung.

Gerhana dianggap membawa energi negatif yang bisa membuat ibu hamil merasa cemas, stres, atau mengalami gangguan kesehatan lainnya.

3. Harus menahan diri dari aktivitas tertentu

Beberapa tradisi melarang ibu hamil untuk melakukan aktivitas fisik atau pekerjaan rumah tangga saat gerhana bulan terjadi.

Ada yang percaya bahwa melakukan aktivitas tersebut dapat mengundang malapetaka atau kesialan.

Secara medis, tidak ada bukti yang mendukung anggapan bahwa gerhana bulan dapat berdampak langsung pada kesehatan ibu hamil atau janin yang dikandungnya.

Gerhana bulan hanyalah fenomena astronomis yang terjadi ketika bayangan bumi menutupi bulan, dan tidak ada kaitannya dengan kondisi kesehatan manusia.

Namun, ketakutan dan kecemasan yang dirasakan ibu hamil saat gerhana bulan bisa berdampak pada kesehatan mental mereka.

Stres yang berlebihan selama kehamilan bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Baca Juga: Berperan Sama Mengajarkan Anak Fenomena Alam, Dads Bisa Ajak Si Kecil Melihat Gerhana Bulan Total di Waktu-waktu Ini

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk tetap tenang dan tidak membiarkan mitos atau kepercayaan yang tidak terbukti secara ilmiah mempengaruhi kondisi psikologis mereka.

Dokter dan tenaga medis biasanya menyarankan agar ibu hamil tidak terlalu memikirkan mitos-mitos seperti ini dan lebih fokus pada menjaga kesehatan secara umum, seperti mengonsumsi makanan bergizi, beristirahat dengan cukup, dan mengikuti anjuran medis selama kehamilan.

Jika ibu hamil merasa cemas atau khawatir saat gerhana bulan, berbicara dengan ahli kesehatan atau tenaga medis bisa menjadi cara yang efektif untuk meredakan kecemasan tersebut.

Walaupun mitos dan kepercayaan tradisional sering kali tidak berdasar ilmiah, penting untuk memahami bahwa tradisi tersebut merupakan bagian dari budaya dan warisan nenek moyang.

Menolak atau mengabaikan kepercayaan ini tanpa memahaminya bisa menimbulkan konflik dalam keluarga atau masyarakat.

Namun, ibu hamil juga perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan dan kehamilan dari sudut pandang medis.

Mitos bisa tetap dihormati sebagai bagian dari tradisi, tetapi tidak perlu diikuti secara mutlak jika sudah ada pandangan yang lebih rasional dan ilmiah.

Berkomunikasi dengan keluarga dan memberikan pemahaman tentang pandangan medis yang benar juga bisa membantu mengurangi ketakutan yang tidak perlu.

Ketakutan ibu hamil terhadap gerhana bulan sebagian besar berasal dari mitos dan kepercayaan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa gerhana bulan dapat berdampak buruk pada janin, kepercayaan ini masih kuat di berbagai kalangan masyarakat.

Penting bagi ibu hamil untuk menyikapi mitos ini dengan bijak dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya.

Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Harus Mandi Saat Gerhana Bulan, Berikut Penjelasan dari Ulama yang Harus Moms Perhatikan

Dengan begitu, mereka dapat merasa lebih tenang dan fokus pada kesehatan kehamilan mereka tanpa dibebani oleh ketakutan yang tidak berdasar.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Tinggal Hitungan Hari, Ternyata Ada Mitos Pantangan Bagi Ibu Hamil Tak Boleh Saksikan Fenomena Alam Ini, Mengapa?