Mana yang Lebih Aman? Menabung untuk Pendidikan atau Asuransi Pendidikan Anak

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 21 September 2024 | 14:30 WIB
Menabung atau asuransi pendidikan anak (Pixabay)

Kekurangan Menabung untuk Pendidikan

Risiko Inflasi: Menyimpan uang di tabungan biasa berisiko tergerus oleh inflasi, terutama jika suku bunga lebih rendah dari kenaikan biaya pendidikan. Uang yang disimpan mungkin tidak akan cukup untuk menutupi biaya di masa depan.

Disiplin yang Diperlukan: Menabung membutuhkan disiplin tinggi agar dana pendidikan bisa terkumpul sesuai target. Tanpa perencanaan yang ketat, ada risiko menggunakan uang tabungan untuk keperluan lain.

2. Asuransi Pendidikan Anak

Asuransi pendidikan adalah produk keuangan yang menawarkan proteksi dan investasi sekaligus.

Selain menyediakan dana pendidikan, asuransi ini juga memberikan manfaat perlindungan bagi anak jika terjadi sesuatu pada orang tua (misalnya, kematian atau kecacatan total).

Kelebihan Asuransi Pendidikan

Perlindungan Finansial: Salah satu keunggulan asuransi pendidikan adalah adanya perlindungan jiwa. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada orang tua, seperti meninggal dunia atau kecelakaan, dana pendidikan anak tetap terjamin karena asuransi akan memberikan manfaat perlindungan.

Disiplin Finansial: Dengan membayar premi secara rutin, orang tua secara otomatis dipaksa untuk disiplin dalam menyiapkan dana pendidikan. Ini mengurangi risiko uang digunakan untuk keperluan lain.

Gabungan Investasi dan Proteksi: Beberapa produk asuransi pendidikan menawarkan manfaat ganda, yakni perlindungan dan investasi. Sebagian dari premi yang dibayarkan akan diinvestasikan, sehingga ada potensi nilai uang bertambah seiring waktu.

Kekurangan Asuransi Pendidikan

Biaya Premi yang Tinggi: Premi asuransi pendidikan bisa cukup mahal, tergantung pada jenis perlindungan dan nilai investasi yang ditawarkan. Jika keuangan tidak stabil, pembayaran premi bisa menjadi beban.

Kurangnya Fleksibilitas: Asuransi pendidikan memiliki aturan yang lebih ketat mengenai pencairan dana. Dana hanya bisa dicairkan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati, misalnya ketika anak memasuki jenjang pendidikan tertentu. Jika ada kebutuhan mendesak di luar jadwal tersebut, pencairan bisa menjadi sulit.

Risiko Nilai Investasi: Beberapa produk asuransi pendidikan menawarkan skema investasi, tetapi hasilnya tidak selalu sesuai ekspektasi. Nilai investasi bisa lebih rendah dari yang diharapkan, dan ada risiko tidak mampu menutup kenaikan biaya pendidikan di masa depan.

Biaya Tambahan: Selain premi, ada biaya administrasi atau biaya lainnya yang sering kali tidak jelas di awal. Ini bisa mengurangi nilai manfaat yang diterima.

Baca Juga: Kapan Sebaiknya Dimulai? Asuransi Pendidikan Anak Mulai dari Usia Berapa