Penyebab Mesin Cuci Berkerak, Bukan Masalah Salah Pilih Deterjen!

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 25 September 2024 | 16:45 WIB
Penyebab mesin cuci berkerak (Freepik)

Nakita.id - Mesin cuci adalah salah satu peralatan rumah tangga yang sangat membantu dalam meringankan pekerjaan mencuci pakaian.

Namun, seperti peralatan lainnya, mesin cuci juga memerlukan perawatan yang rutin agar tetap berfungsi dengan baik.

Salah satu masalah umum yang sering dialami pemilik mesin cuci adalah timbulnya kerak.

Kerak pada mesin cuci dapat mempengaruhi performa mesin, membuatnya kurang efisien, dan bahkan memperpendek usia mesin itu sendiri.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama timbulnya kerak pada mesin cuci dan bagaimana cara mencegahnya.

Penyebab Mesin Cuci Berkerak

1. Air dengan Kadar Mineral Tinggi (Air Keras)

Salah satu penyebab utama kerak pada mesin cuci adalah penggunaan air dengan kadar mineral tinggi, atau yang dikenal dengan istilah "air keras."

Air keras mengandung banyak mineral seperti kalsium dan magnesium yang dapat menempel pada bagian dalam mesin cuci, terutama pada elemen pemanas dan bagian drum.

Seiring berjalannya waktu, mineral-mineral ini akan membentuk lapisan kerak yang keras dan sulit dihilangkan.

Air keras tidak hanya menyebabkan penumpukan kerak, tetapi juga dapat mengurangi efektivitas detergen.

Ketika detergen bercampur dengan air yang kaya akan mineral, proses pencucian menjadi kurang efisien, sehingga pakaian mungkin tidak sepenuhnya bersih.

Selain itu, kerak yang menumpuk pada elemen pemanas mesin cuci dapat meningkatkan konsumsi energi karena mesin membutuhkan lebih banyak tenaga untuk memanaskan air.

Baca Juga: Tips Membersihkan Bekas Noda dengan Mesin Cuci Jangan Lupa Pakai Cuka

2. Sisa Detergen dan Pelembut Pakaian

Penggunaan detergen dan pelembut pakaian secara berlebihan juga dapat menjadi penyebab timbulnya kerak.

Jika detergen tidak larut dengan sempurna atau digunakan dalam jumlah berlebih, residu detergen dapat menempel pada bagian dalam mesin cuci.

Seiring waktu, residu ini akan bercampur dengan mineral dalam air dan membentuk lapisan kerak yang keras.

Penggunaan pelembut pakaian juga dapat memperburuk kondisi ini.

Pelembut sering kali mengandung bahan kimia yang, jika tidak sepenuhnya larut dalam air, dapat menempel pada dinding drum mesin dan elemen pemanas.

Pelembut yang menumpuk tidak hanya menyebabkan kerak, tetapi juga dapat meninggalkan bau tidak sedap pada mesin dan pakaian yang dicuci.

3. Penggunaan Air Panas Secara Terus-Menerus

Banyak orang percaya bahwa menggunakan air panas saat mencuci pakaian akan membantu menghilangkan kotoran dengan lebih efektif.

Meskipun ini benar dalam beberapa kasus, penggunaan air panas secara terus-menerus juga dapat memicu pembentukan kerak.

Air panas mempercepat proses pengendapan mineral dari air keras, sehingga kerak akan lebih cepat terbentuk.

Elemen pemanas mesin cuci adalah bagian yang paling rentan terkena masalah ini, karena mineral cenderung menumpuk pada permukaannya ketika air dipanaskan.

Jika kerak dibiarkan menumpuk pada elemen pemanas, lama-kelamaan mesin cuci akan bekerja lebih keras untuk memanaskan air, menyebabkan mesin menjadi kurang efisien dan menghabiskan lebih banyak energi.

Baca Juga: Mesin Cuci Penyebab Pakaian Bau karena Deterjen! Cara Mengatasinnya?

4. Jarang Membersihkan Mesin Cuci

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik mesin cuci adalah tidak melakukan pembersihan secara berkala.

Meskipun mesin cuci dirancang untuk membersihkan pakaian, bukan berarti mesin itu sendiri akan selalu bersih.

Faktanya, bagian dalam mesin cuci, terutama drum dan laci deterjen, bisa menjadi tempat penumpukan kotoran, residu detergen, dan mineral dari air.

Jika mesin cuci tidak dibersihkan secara teratur, kerak akan terus menumpuk hingga mengganggu kinerja mesin.

Selain itu, timbunan kotoran juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur, yang pada akhirnya akan menyebabkan bau tidak sedap pada mesin cuci.

5. Kondisi Lingkungan

Lingkungan tempat mesin cuci digunakan juga bisa mempengaruhi timbulnya kerak.

Jika mesin cuci ditempatkan di area dengan sirkulasi udara yang buruk atau kelembapan tinggi, maka proses penguapan air dari mesin cuci bisa terhambat.

Kelembapan yang tinggi juga dapat memicu kondensasi di dalam mesin, sehingga memungkinkan residu air mengering dan meninggalkan mineral pada drum atau bagian lainnya.

Kondisi lingkungan yang tidak ideal ini bisa mempercepat pembentukan kerak, terutama jika tidak ada sirkulasi udara yang cukup untuk mengeringkan bagian dalam mesin cuci setelah digunakan.

Cara Mencegah Timbulnya Kerak pada Mesin Cuci

Setelah mengetahui penyebab utama kerak pada mesin cuci, langkah berikutnya adalah mencari cara untuk mencegah atau mengurangi pembentukan kerak tersebut.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

Baca Juga: Menghilangkan Noda Kuning Teh di Baju, Efektif Pakai Mesin Cuci?

1. Gunakan Filter Air

Jika air yang digunakan di rumah Moms termasuk air keras, sebaiknya pasang filter air pada saluran air yang masuk ke mesin cuci.

Filter air ini bisa mengurangi kandungan mineral dalam air, sehingga mencegah penumpukan kerak.

2. Gunakan Detergen Sesuai Takaran

Jangan gunakan detergen atau pelembut pakaian secara berlebihan.

Baca petunjuk penggunaan detergen dengan seksama dan gunakan sesuai dengan takaran yang dianjurkan.

Penggunaan detergen yang tepat tidak hanya membantu mencegah penumpukan residu, tetapi juga menjaga pakaian tetap bersih.

3. Bersihkan Mesin Cuci Secara Berkala

Pastikan untuk membersihkan mesin cuci setidaknya sekali dalam sebulan.

Moms bisa menjalankan siklus pencucian kosong dengan air panas dan cuka putih untuk membantu menghilangkan penumpukan mineral dan residu detergen.

Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan laci deterjen dan karet pintu mesin cuci.

4. Gunakan Produk Pembersih Kerak

Ada banyak produk pembersih kerak yang dirancang khusus untuk mesin cuci.

Produk-produk ini mengandung bahan kimia yang mampu melarutkan kerak dan membersihkan bagian dalam mesin cuci.

Gunakan produk ini secara berkala untuk menjaga mesin tetap bersih dan bebas kerak.

Baca Juga: Penyebab Mesin Cuci Tidak Mau Dibuka Manual, Panggil Tukang Servis?

5. Jangan Gunakan Air Panas Terlalu Sering

Cobalah untuk tidak menggunakan air panas setiap kali mencuci.

Gunakan air dingin atau suam-suam kuku untuk mengurangi risiko pembentukan kerak pada elemen pemanas.

6. Biarkan Mesin Cuci Mengering Setelah Digunakan

Setelah selesai mencuci, biarkan pintu mesin cuci terbuka untuk beberapa saat agar sirkulasi udara membantu mengeringkan bagian dalam mesin.

Ini akan mencegah kelembapan berlebih yang dapat menyebabkan penumpukan mineral.

Kerak pada mesin cuci adalah masalah umum yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk air keras, residu detergen, penggunaan air panas berlebih, dan kurangnya perawatan.

Untuk menjaga mesin cuci tetap berfungsi dengan baik dan awet, sangat penting untuk rutin membersihkannya dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Dengan melakukan perawatan yang baik, Moms dapat memastikan bahwa mesin cuci tetap bersih, efisien, dan bebas dari kerak yang mengganggu.

Baca Juga: Cara Pakai Mesin Cuci Front Loading, Deterjen Jangan Lupa, Moms!