Cara Menyikapi Suami yang Keras Kepala, Jangan Ada Debat Kusir ya Moms

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 4 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Cara menyikapi suami yang keras kepala (Freepik)

Dengan memahami latar belakang pemikirannya, Moms akan lebih mampu berbicara dengannya secara produktif.

Pertanyaan seperti "Kenapa kamu merasa begitu kuat tentang hal ini?" atau "Apa yang membuatmu berpikir itu pilihan terbaik?"

dapat membuka diskusi yang lebih dalam dan membantu Moms memahami suami secara lebih mendalam.

3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Berdiskusi

Komunikasi yang baik memerlukan timing yang tepat. Jangan memulai diskusi yang penting atau berpotensi memicu konflik saat suami sedang dalam keadaan stres, lelah, atau tergesa-gesa.

Tunggu momen ketika suasana lebih tenang, seperti saat sedang bersantai bersama di rumah atau saat akhir pekan, agar pembicaraan bisa berlangsung dengan lebih santai dan tanpa tekanan.

Momen yang tepat bisa menjadi faktor kunci dalam meredakan sikap keras kepala suami dan membuka kesempatan bagi diskusi yang lebih terbuka.

4. Gunakan Pendekatan Positif dan Menghargai

Ketika menyikapi suami yang keras kepala, penting untuk selalu menjaga nada bicara yang positif dan penuh penghargaan.

Jangan menggunakan nada menyalahkan atau merendahkan, karena hal ini hanya akan membuat suami merasa tersudut dan semakin menutup diri.

Sebaliknya, gunakan kalimat yang tidak menyudutkan, seperti "Aku merasa...", "Menurut pendapatku...", atau "Bagaimana kalau kita coba lihat dari sudut pandang lain?".

Dengan menunjukkan bahwa Moms menghargai pendapat suami meskipun tidak setuju, suami akan lebih mungkin untuk mendengarkan pendapat dengan sikap yang lebih terbuka.

5. Beri Ruang untuk Suami Merenung

Beberapa orang memerlukan waktu untuk merenung sebelum mereka bisa melihat sudut pandang lain.

Baca Juga: Jadi Tantangan untuk Orang Tua, Ini Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala