Kabar Duka dari Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman Infeksi Paru-paru

By Aullia Rachma Puteri, Senin, 7 Oktober 2024 | 13:00 WIB
Raja Salman infeksi paru-paru (Instagram @kingsalman)

Nakita.id - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, penguasa Arab Saudi yang kini berusia 88 tahun, dilaporkan mengalami infeksi paru-paru dan sedang menjalani serangkaian tes medis.

Dilansir oleh kantor berita AFP pada Senin (7/10/2024), sumber ini mengutip pernyataan resmi dari Kantor Berita Saudi yang menyebutkan bahwa tim medis Kerajaan Saudi merekomendasikan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisi kesehatan sang raja.

Meskipun tidak banyak rincian yang diberikan mengenai kondisi terkini Raja Salman, tes ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian untuk memastikan kesehatannya tetap terjaga.

Berita tentang kondisi kesehatan Raja Salman ini kembali menimbulkan spekulasi tentang stabilitas kepemimpinan di Arab Saudi.

Sejak ia naik takhta pada tahun 2015, kesehatannya menjadi topik yang jarang dibahas secara terbuka oleh kerajaan.

Namun, beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, Raja Salman diketahui menjalani perawatan medis untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk infeksi paru-paru yang sedang dialaminya saat ini.

Raja Salman, yang kini mendekati usia 90 tahun, telah menghadapi berbagai masalah kesehatan selama beberapa tahun terakhir.

Pada Mei 2024, Pengadilan Kerajaan mengumumkan bahwa Raja Salman menjalani perawatan dengan antibiotik setelah dirawat di rumah sakit untuk serangkaian tes medis.

Meskipun tidak ada detail spesifik yang diberikan mengenai penyebab dirawatnya raja pada waktu itu, pernyataan resmi menyebutkan bahwa ia berhasil pulih.

Sebelumnya, pada bulan yang sama, Raja Salman juga dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan rutin, namun dilaporkan bahwa ia keluar pada hari yang sama setelah tes selesai.

Hal ini menimbulkan spekulasi tentang kesehatannya yang terus menjadi sorotan publik, meskipun kerajaan terus berusaha meredam kekhawatiran dan spekulasi yang beredar mengenai kesejahteraan sang raja.

Baca Juga: Wajib Tahu Kebiasaan Sepele yang Efektif Mencegah Pneumonia, Yuk Lindungi Kesehatan Keluarga

Pada Mei 2022, Raja Salman dirawat di rumah sakit untuk menjalani kolonoskopi dan tinggal lebih dari seminggu di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut serta mendapatkan waktu istirahat yang diperlukan.

Pada kesempatan tersebut, pernyataan resmi dari kerajaan menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut berhasil dilakukan tanpa ada komplikasi serius.

Sebelumnya, pada Maret 2022, ia juga dirawat untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya, sebuah tindakan medis yang berhasil dan dilaporkan tidak menimbulkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Selain itu, Raja Salman juga pernah menjalani operasi pengangkatan kantung empedu pada tahun 2020.

Berbagai prosedur medis yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa sang raja telah menghadapi tantangan kesehatan yang tidak sedikit di usia lanjutnya.

Meskipun demikian, kerajaan selalu berusaha menampilkan citra bahwa kondisi kesehatan Raja Salman stabil dan ia mampu menjalankan tugas-tugas kenegaraan.

Seiring bertambahnya usia Raja Salman dan tantangan kesehatan yang dihadapinya, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) semakin mengambil peran signifikan dalam memimpin kerajaan.

MBS, yang kini berusia 39 tahun, diangkat menjadi Putra Mahkota pada tahun 2017 dan sejak saat itu menjalankan banyak tanggung jawab pemerintahan sehari-hari.

Pada tahun 2022, Raja Salman mengangkat MBS menjadi Perdana Menteri, posisi yang memungkinkan sang pangeran untuk memimpin pemerintahan secara efektif.

Sebagai pemimpin de facto, MBS memainkan peran penting dalam menetapkan arah kebijakan domestik dan luar negeri Arab Saudi.

Ia terkenal dengan Visi 2030, sebuah rencana ambisius untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak dan mendiversifikasi perekonomian negara.

Baca Juga: Obat Pneumonia yang Tersedia di Apotek Sesuai Anjuran Dokter Berdasarkan Penyebabnya

Selain itu, ia juga telah mengimplementasikan berbagai reformasi sosial dan ekonomi yang signifikan, seperti membuka ruang lebih besar bagi partisipasi perempuan dalam kehidupan publik dan melonggarkan beberapa aturan sosial yang sebelumnya sangat ketat.

Meski demikian, kepemimpinan MBS juga menimbulkan kontroversi, terutama terkait dengan isu-isu hak asasi manusia dan kebijakan luar negeri yang agresif.

Namun, tidak dapat disangkal bahwa pengaruh dan kekuasaannya semakin besar dalam sistem pemerintahan Arab Saudi, terutama mengingat kondisi kesehatan ayahnya yang membatasi peran aktif Raja Salman dalam urusan pemerintahan.

Meskipun kesehatan Raja Salman terus menjadi perhatian, Arab Saudi di bawah kepemimpinan gabungan Raja Salman dan MBS tetap menunjukkan stabilitas yang relatif kuat di tengah perubahan besar yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah.

Kerajaan Saudi telah berusaha menjaga citra bahwa meskipun ada tantangan kesehatan yang dihadapi oleh sang raja, proses pemerintahan tetap berjalan dengan lancar dan efisien.

Arab Saudi juga terus memainkan peran kunci dalam kebijakan internasional, baik dalam isu-isu energi global maupun dalam upaya mediasi konflik di kawasan.

Dengan cadangan minyak terbesar di dunia, Arab Saudi memiliki pengaruh besar dalam pasar energi global, dan keputusan-keputusan yang diambil oleh kerajaan sering kali berdampak pada ekonomi dunia.

Namun, kekhawatiran mengenai kesehatan Raja Salman dan spekulasi tentang kemungkinan pergantian kekuasaan tidak dapat diabaikan begitu saja.

Meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai rencana pengunduran diri Raja Salman, banyak yang berspekulasi bahwa suatu hari nanti, Pangeran Mohammed bin Salman akan menggantikan ayahnya sebagai raja.

Spekulasi ini semakin menguat setiap kali Raja Salman menjalani perawatan medis yang intensif.

Berita terbaru tentang kondisi kesehatan Raja Salman yang sedang menjalani tes medis karena infeksi paru-paru menambah daftar panjang tantangan kesehatan yang telah ia hadapi selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Pilihan Obat Bayi Tradisional Infeksi Paru-Paru, Jadikan Obat Alternatif untuk Si Kecil

Meskipun demikian, Arab Saudi tetap menjaga stabilitas di bawah kepemimpinan gabungan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Dalam konteks politik yang dinamis dan ekonomi yang bergantung pada minyak, kepemimpinan Arab Saudi diharapkan tetap solid, baik selama Raja Salman masih berada di atas takhta maupun ketika tiba saatnya bagi MBS untuk menggantikan posisinya.

Hingga saat itu tiba, kesehatan Raja Salman akan terus menjadi fokus perhatian, baik di dalam maupun di luar Arab Saudi.

Baca Juga: Dijamin Menyesal Kalau Tidak Minum Kayu Manis di Masa Pandemi Covid-19, Ternyata Bisa Melawan Infeksi Paru-paru dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh