Cuaca Kamis 10 Oktober 2024, Ini Wilayah yang Alami Hujan Lebat!

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 9 Oktober 2024 | 19:30 WIB
Cuaca Kamis 10 Oktober 2024 (Freepik)

Nakita.id - Pada Kamis, 10 Oktober 2024, sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang berpotensi disertai petir dan angin kencang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ini.

BMKG memperingatkan bahwa fenomena ini dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir, tanah longsor, serta bencana hidrometeorologi lainnya di beberapa wilayah di Indonesia.

Cuaca Kamis 10 Oktober 2024

Berdasarkan pantauan cuaca dari BMKG, berikut beberapa wilayah yang diperkirakan mengalami hujan lebat pada Kamis, 10 Oktober 2024:

1. Sumatra

Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, dan Lampung.

Di beberapa kota di Sumatra, seperti Medan, Banda Aceh, dan Padang, intensitas hujan diprediksi tinggi dengan curah hujan lebih dari 50-100 mm dalam sehari.

2. Jawa dan Bali

Di Pulau Jawa, Banten, Jawa Barat, dan sebagian wilayah Jawa Tengah diperkirakan juga akan mengalami hujan lebat.

Beberapa kota yang berpotensi terdampak antara lain Sukabumi, Bogor, Bandung, dan Semarang.

Di Pulau Bali, hujan lebat diprediksi terjadi terutama di wilayah utara dan barat.

3. Kalimantan

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur adalah wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan deras pada hari ini.

Wilayah ini kerap terkena dampak cuaca ekstrem karena aktivitas sirkulasi angin yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

Baca Juga: Cuaca Rabu 9 Oktober 2024, Mana Wilayah yang Alami Hujan Lebat?

4. Sulawesi

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara juga menjadi daerah yang diprediksi mengalami hujan lebat.

Kota-kota seperti Palu, Makassar, dan Manado diimbau untuk waspada terhadap potensi angin kencang yang menyertai hujan.

5. Papua dan Maluku

Wilayah Papua, termasuk Papua Barat dan Papua Tengah, diprediksi mengalami hujan dengan intensitas lebat.

Wilayah Maluku Utara dan Maluku juga berpotensi terkena curah hujan yang tinggi.

Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu oleh beberapa faktor dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Indonesia dan sekitarnya.

BMKG menyebutkan bahwa gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial sedang aktif di beberapa wilayah Indonesia, terutama Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Gelombang ini berkontribusi pada peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Selain itu, sirkulasi siklonik yang terdeteksi di Samudra Pasifik Timur Laut Papua juga memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Papua, Maluku, dan sekitarnya.

Sirkulasi ini menciptakan daerah konvergensi (pertemuan angin) yang meningkatkan peluang terjadinya hujan deras disertai petir.

Cuaca ekstrem ini tidak hanya membawa hujan deras, tetapi juga potensi bahaya seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

BMKG telah mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi untuk waspada terhadap dampak dari hujan lebat.

Baca Juga: Cuaca Selasa 8 Oktober 2024, Prediksi Hujan Lebat Terjadi di Mana?

Banjir bandang dapat terjadi di daerah-daerah dengan topografi rendah, seperti beberapa bagian Sumatra Selatan, Lampung, dan Kalimantan Barat.

Tanah longsor berpotensi terjadi di daerah-daerah pegunungan dan perbukitan yang curah hujannya tinggi, seperti di wilayah Sumatra Barat, Jawa Barat, dan Papua.

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di area rentan longsor, terutama di daerah-daerah dengan lereng curam, disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dan siap dievakuasi jika diperlukan.

Selain banjir dan longsor, angin kencang yang kerap menyertai hujan lebat juga bisa menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Di beberapa kota, angin kencang dapat merobohkan pohon, baliho, dan bahkan merusak atap rumah.

Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat untuk memastikan keamanan lingkungan sekitar, misalnya dengan memotong dahan pohon yang rapuh dan memeriksa kondisi atap rumah.

BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG seperti aplikasi mobile, situs web, dan media sosial resmi mereka.

Informasi cuaca terkini sangat penting untuk membantu masyarakat mempersiapkan diri terhadap cuaca ekstrem.

Selain itu, BMKG juga menganjurkan untuk melakukan langkah-langkah antisipatif berikut:

- Periksa saluran air: Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat agar aliran air hujan dapat mengalir dengan lancar dan mengurangi risiko banjir.

- Siapkan tas evakuasi: Untuk warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, sangat disarankan untuk menyiapkan tas evakuasi berisi barang-barang penting seperti dokumen, pakaian, obat-obatan, dan peralatan darurat.

Baca Juga: Cuaca Minggu 6 Oktober 2024, Manakah Wilayah yang Alami Hujan Lebat?

- Hindari bepergian jika tidak mendesak: Kondisi jalan yang licin dan potensi pohon tumbang dapat membahayakan pengendara. Oleh karena itu, hindari perjalanan jauh atau beraktivitas di luar rumah jika cuaca sedang buruk.

BMKG juga berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memantau situasi dan memastikan kesiapan jika terjadi bencana.

Upaya ini penting untuk memastikan keselamatan masyarakat di wilayah-wilayah yang paling rentan terdampak.

Cuaca ekstrem seperti ini tidak bisa dianggap remeh, mengingat potensi kerugian materi maupun korban jiwa yang bisa ditimbulkan.

Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak buruk dari hujan lebat dan angin kencang.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, menjaga lingkungan agar bebas dari sampah yang dapat menyumbat aliran air, serta memastikan bangunan tempat tinggal aman dari potensi angin kencang dan hujan deras.

Bagi para petani, cuaca ekstrem ini juga perlu diantisipasi, terutama yang bisa berdampak pada tanaman dan pertanian.

Pada Kamis, 10 Oktober 2024, Indonesia akan menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat di beberapa wilayah.

Hujan deras diperkirakan melanda Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak diimbau untuk waspada terhadap risiko banjir, tanah longsor, serta angin kencang.

Kesiapsiagaan dan pemantauan perkembangan cuaca dari sumber resmi seperti BMKG sangat penting dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu ini.

Baca Juga: BERITA POPULER: Benarkah Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Cerai hingga Cuaca 27 September 2024