Baim Wong Harus Tahu, Ini Dampak Balita Tinggal Terpisah dari Ibunya

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:30 WIB
Baim Wong gugat hak asuh anak, ini dampaknya balita jauh dari sang ibu (instagram.com/paula_verhoeven)

Nakita.id - Baim Wong menggugat hak asuh kedua anaknya, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Eldrago Wong.

Keputusan Baim Wong ini memicu banyak komentar buruk lantaran sang aktor dituding ingin memisahkan anak-anaknya dari Paula Verhoeven.

Apalagi, dua anak Baim Wong tersebut masih di bawah umur.

Melansir dari Tribun Seleb, kuasa hukum Baim Wong menyebut gugatan hak asuh anak diajukan dengan mengutamakan kenyamana anak.

Fahmi Bachmid mengatakan kalau anak-anak Baim dan Paula lebih dekat dengan sang ayah.

"Anak-anak kan yang nyaman," kata Fahmi.

Namun menurut peraturan undang-undang, anak di bawah umur biasanya dalam pengawasan sang ibu.

Fahmi mengatakan kalau yang lebih penting adalah kenyamanan anak-anak.

"Jadi kalau anak-anak nyaman menurut Undang-undang Perlindungan Anak, ya yang terbaik untuk anak itu yang harus di laksanakan," jelasnya.

Tapi terlepas dari gugatan hak asuh anak Baim Wong, apa dampak anak balita hidup terpisah jauh dari ibunya.

Ini penjelasannya.

Baca Juga: Ada Video Lawas Baim Hampir Celakai Anaknya, Yakin Mau Hak Asuh Anak?

Dampak Anak Balita Hidup Terpisah dari Ibunya

1. Kehilangan Rasa Aman dan Nyaman

Ibu sering kali menjadi sosok utama yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak. Kehadiran fisik dan emosional seorang ibu membuat anak merasa terlindungi dan tenang.

Saat anak harus hidup jauh dari ibunya, perasaan aman ini bisa terganggu.

Anak mungkin akan merasa cemas, tidak stabil, dan kesepian. Perasaan ini bisa berkembang menjadi masalah kecemasan yang berlarut-larut, terutama jika tidak ada pengganti yang tepat untuk memberikan dukungan emosional tersebut.

2. Gangguan pada Perkembangan Emosi

Anak yang hidup jauh dari ibunya sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola emosi.

Mereka mungkin merasa ditinggalkan atau kehilangan perhatian yang seharusnya mereka terima.

Ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk mengelola stres, rasa marah, atau frustrasi.

Anak-anak dalam kondisi seperti ini juga lebih rentan mengalami gangguan emosi seperti kesedihan yang mendalam atau bahkan depresi, terutama jika mereka tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari figur pengasuh lain.

3. Kesulitan dalam Pembentukan Identitas

Ibu memiliki peran penting dalam membantu anak memahami siapa diri mereka dan bagaimana mereka seharusnya berperilaku.

Kehilangan figur ibu dalam kehidupan sehari-hari bisa menghambat pembentukan identitas anak.

Anak mungkin merasa bingung tentang peran mereka dalam keluarga dan masyarakat, serta mengalami kesulitan dalam mengembangkan konsep diri yang sehat.

Ketidakhadiran ibu juga dapat mempengaruhi moral anak, terutama dalam hal pengajaran nilai-nilai dan etika sehari-hari.

Baca Juga: Diduga Selingkuhan Paula Verhoeven Inisial N, Masih Orang Kantor Baim?

4. Penurunan Prestasi Akademis

Anak-anak yang hidup jauh dari ibunya sering kali mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan motivasi belajar.

Kehadiran ibu sering kali berfungsi sebagai pendorong utama dalam mendukung anak untuk belajar dan berprestasi.

Ketika ibu tidak ada di rumah, anak mungkin kehilangan dorongan tersebut, yang akhirnya dapat memengaruhi prestasi akademis mereka.

Selain itu, perasaan cemas dan kehilangan yang dirasakan anak juga dapat mengganggu kemampuan mereka untuk fokus dalam kegiatan sekolah.

5. Masalah Sosialisasi

Ibu tidak hanya berperan dalam memberikan kasih sayang, tetapi juga membantu anak belajar berinteraksi dengan orang lain.

Ketika seorang anak tumbuh tanpa kehadiran ibunya, mereka mungkin merasa kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat.

Anak-anak ini mungkin menjadi lebih tertutup, pemalu, atau sebaliknya, mencari perhatian dengan cara yang negatif.

Pengaruh ini bisa berlanjut hingga mereka dewasa dan memengaruhi kemampuan mereka dalam menjalin hubungan interpersonal.

6. Potensi Munculnya Masalah Kedisiplinan

Kehadiran seorang ibu dalam kehidupan anak sering kali berperan penting dalam membentuk perilaku dan disiplin anak.

Ketika ibu tidak ada, anak mungkin merasa lebih bebas untuk melanggar aturan atau tidak mengikuti norma yang seharusnya.

Ini terutama terjadi jika pengasuh lain tidak memiliki otoritas atau ikatan emosional yang cukup kuat dengan anak untuk menegakkan aturan.

Baca Juga: Baim Wong Dihujat karena Bongkar Aib Rumah Tangga, Apa Dampaknya untuk Anak?

Akibatnya, anak-anak yang hidup jauh dari ibunya dapat lebih rentan terhadap perilaku nakal atau pemberontakan.

Hidup jauh dari ibu bagi anak di bawah umur jelas memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek perkembangan anak.

Penting bagi keluarga yang mengalami situasi ini untuk memberikan dukungan emosional dan perhatian yang cukup kepada anak, baik melalui kehadiran fisik atau komunikasi yang intensif.

Pengasuh pengganti, seperti ayah atau kakek-nenek, harus berperan aktif dalam menjaga kestabilan emosional dan kesejahteraan anak agar dampak negatif yang mungkin muncul dapat diminimalisir.

Dengan dukungan yang tepat, anak-anak tetap bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat, baik secara emosional maupun sosial, meskipun hidup jauh dari ibunya.