Irish Bella Menikah Lagi, Bagaimana Cara Kenalkan Pasangan Baru pada Anak?

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 21 Oktober 2024 | 08:30 WIB
Irish Bella menikah lagi, bagaimana cara mengenalkan anak pada pasangan baru? (Instagram @_irishbella_ & @riomotret)

4. Kenalkan secara Bertahap

Perkenalan pertama sebaiknya berlangsung dengan santai dan tidak terburu-buru.

Biarkan pertemuan berlangsung dalam suasana yang ringan, misalnya dengan mengajak pasangan baru dan anak untuk berkumpul sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Ini bisa membantu mengurangi kecanggungan yang mungkin dirasakan oleh anak.

Setelah pertemuan awal berjalan baik, Moms dapat meningkatkan frekuensi pertemuan secara bertahap.

Jangan terburu-buru untuk melibatkan pasangan baru dalam kehidupan sehari-hari anak, karena ini bisa membuat anak merasa tertekan.

5. Hargai Perasaan Anak

Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi kehadiran pasangan baru.

Beberapa anak mungkin langsung merasa nyaman, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama untuk menerima situasi ini.

Penting untuk menghormati perasaan anak dan tidak memaksakan mereka untuk segera akrab dengan pasangan baru.

Jika anak merasa cemas atau enggan, biarkan mereka memproses perasaan tersebut dan beri mereka ruang untuk berbicara.

Yakinkan mereka bahwa perasaan mereka valid dan dihargai. Jangan paksakan interaksi yang terlalu cepat atau intens.

6. Bangun Hubungan yang Positif

Selama proses perkenalan, penting untuk membangun hubungan yang positif antara anak dan pasangan baru.

Baca Juga: Irish Bella Senang Akhirnya Bisa Menyusui Secara Langsung, Kenang Momen Paling Sulit Saat Air Rumi Susah Minum ASI Sampai Harus Pakai Pipet

Libatkan mereka dalam aktivitas bersama yang menyenangkan, seperti bermain, berolahraga, atau menonton film. Aktivitas ini dapat membantu menciptakan ikatan yang alami tanpa menimbulkan tekanan.

Pasangan baru juga harus memahami pentingnya bersikap sabar dan menghargai proses adaptasi anak.

Mereka tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi figur otoritas bagi anak, melainkan lebih baik fokus pada membangun hubungan yang bersahabat.