Perempuan Pengidap Lupus Bisa Rencanakan Kehamilan? Ini Kata Dokter!

By Amelia Puteri, Rabu, 9 Mei 2018 | 08:28 WIB
Dokter penyakit dalam jelaskan apakah bisa rencanakan kehamilan bagi perempuan pengidap lupus (Daniel Laflor/iStockphotos)

Nakita.id - Lupus adalah penyakit autoimun yang menyerang sel atau organ tubuh yang sehat.

Hal ini lantaran sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang ada di dalam tubuh, dengan sel jaringan tubuh sendiri.

Hingga saat ini, penyebab lupus masih belum diketahui lebih jelas.

Tetapi, para ahli menduga ada beberapa faktor yang memicunya.

BACA JUGA: Catat 9 Gejala Leukimia Anak yang Sering Diabaikan, Moms Wajib Tahu!

Yaitu faktor genetik, faktor lingkungan (stres, infeksi, antibiotik, cahaya UV), dan faktor hormonal.

Begitu pula dengan penyembuhannya, belum bisa disembuhkan total, namun hanya bisa dikendalikan agar kondisi tubuh tidak semakin parah.

Umumnya, perempuan di usia produktif lebih banyak terkena penyakit lupus dibanding pria.

Diduga hormon estrogen menjadi pencetus penyakit LES (Lupus Eritematosus Sistemik).

Lalu, mungkin muncul sebuah pertanyaan, apakah seseorang yang mengidap penyakit lupus/LES bisa merencanakan kehamilan?

Dokter spesialis reumatologi (penyakit dalam) dr. Sumariyono, Sp.PD-KR, MPH, menjelaskan "Sebenarnya orang lupus tidak memiliki masalah dengan kesuburan. Tetapi kalau pada saat lupus aktif lalu hamil, maka angka kejadian keguguran lebih besar," di acara 'Memahami Program Deteksi Dini Penyakit LES' pada Selasa (9/5/2018), berlokasi di P2PTM, Jakarta.

Dokter Sumariyono menambahkan, jika pengidap lupus hendak merencanakan kehamilan, penting untuk terlebih dahulu dilakukan pengendalian terhadap penyakit lupus tersebut.

BACA JUGA: Ini Biaya Cantik yang Harus Dikeluarkan Nia Ramadhani! Pantas Selalu Cantik Bak Barbie Hidup

"Pertama, penyakit lupus harus dikendalikan dari dalam. Secara umum, rekomendasinya adalah jika setelah 6 bulan penyakit lupus sudah terkendali, maka perempuan tersebut relatif aman untuk hamil," jelasnya.

"Jadi boleh hamil, tetapi syaratnya lupus tersebut harus diobati dahulu, dibuat remisi (ringan), sehingga anaknya juga sehat," tambahnya.

Untuk itu, penting melakukan deteksi dini dengan SALURI (Periksa Lupus Sendiri) agar semakin mudah dikontrol, dan diperkecil dampaknya pada tubuh.