5 Penyebab Sulit Hamil

By Heni, Selasa, 1 Juli 2014 | 13:00 WIB
5 Penyebab Sulit Hamil (Heni)

Ingin cepat punya momongan? Cermati dulu apa saja penyebab sulit hamil atau infertilitas.

Telat menstruasi selalu bikin degdegan. Apalagi bagi Anda yang berharap punya momongan. Ketika hasilnya negatif, tentu harapan itu mendadak luruh.

Ketimbang bingung mencari jawaban kenapa Anda tidak bisa positif-positif hamil, lebih baik kenali masalah dan penyebab sulit hamil dan bagaimana cara mengatasinya.

Menopause dini

Menopause dini menjadi salah satu penyebab sulit hamil. Kondisi ini terjadi ketika menstruasi berhenti sebelum seorang perempuan berusia 40 tahun.

 

Gejala yang biasa timbul, seperti vagina kering, hot flashes, dan cepat emosi. Perempuan dengan kondisi ini memang harus memangkas banyak kesempatan mereka untuk bisa hamil, tapi kehamilan masih menjadi hal yang mungkin terjadi. 

Anovulasi

Artinya tidak ada telur yang dilepaskan dari ovarium, dan ini yang bisa sebabkan 40% kemandulan pada perempuan.  Gejala ini menjadi penyebab sulit hamil. Mengonsumsi obat induksi ovulasi, seperti Clomid, dinilai mampu atasi masalah ini dengan sukses.

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)

Gangguan hormon yang menurunkan kemampuan ovarium untuk matang dan melepaskan telur ke tuba falopi. Perawatan paling standar adalah dengan menggunakan obat, namun beberapa studi menemukan perubahan gaya hidup (seperti penurunan berat tubuh, olahraga, dan melakukan diet rendah karbohidrat), bisa bermanfaat.

Infertilitas pada pria

Penyebab sulit hamil bukan hanya berasal dari wanita,  terkadang infertilitas pria menjadi pemicu ketika perempuan sulit untuk hamil. Meskipun infertilitas kebanyakan sering dikaitkan dengan masalahan perempuan, tapi studi terbaru menunjukkan infertilitas pria juga sebabkan kesulitan hamil pada 50% pasangan.

Sebelum perempuan mencari tipe pengobatan kesuburan apa yang cocok, ahli menyarankan untuk melakukan test air mani pasangan untuk memeriksa apakah sperma sanggup masuk ke dalam serviks, uterus dan tuba falopi.

Cadangan ovarium yang rendah

Kondisi ini dihubungkan dengan menurunnya jumlah dan kualitas telur, menghasilkan lebih sedikit embrio dan tingkat kehamilan (menggunakan program IVF) yang rendah. Test mendeteksi kadar hormon bisa menentukan apakah pengobatan kesuburan dibutuhkan. (AA)