Jika Cairan Ketuban Tertelan Bayi

By Puri, Jumat, 21 Oktober 2016 | 06:30 WIB
Jika Cairan Ketuban Tertelan Bayi (Puri)

Tabloid-Nakita.com - Selama masa kehamilan, cairan ketuban sangat berperan penting bagi janin, salah satunya untuk menjaga janin dari infeksi bakteri dan kuman yang datang dari luar. Nah, tanda bayi akan segera lahir biasanya ditandai dengan pecahnya cairan ketuban. Namun, apa jadinya jika cairan ketuban tertelan bayi? Menurut dr Marihot Pasaribu SpOG, selama berada di dalam kandungan maka janin bernapas dengan menggunakan air ketuban. Jika cairan ketuban tertelan bayi saat proses persalinan, sebenarnya tidak akan menimbulkan berbahaya. Akan tetapi, pada proses jalan lahir ketuban sebaiknya tidak tertelan oleh bayi. Mengapa demikian? Karena pada kondisi tersebut bayi mengalami stres yang menyebabkan ia mengalami kekurangan oksigen yang dapat memicu timbulnya mekonium, yaitu sampah metabolisme bayi yang dihasilkan bayi selama ia berada di dalam rahim, dan jika cairan ketuban tertelan bayi bisa membahayakan kesehatannya. Selain itu, jika mekonium yang terhirup oleh bayi lebih kental, maka dapat menyumbat saluran udara dan lengket di saluran pernapasan. Kondisi tersebut dapat membuat bayi mengalami kesulitan bernapas. Nah, tanda bayi menelan cairan ketuban biasanya ia akan mengalami sesak napas setelah beberapa menit dilahirkan. Tak hanya itu, bayi yang menelan cairan ketuban bisa juga ditandai dengan ia tidak menangis setelah lahir. Nah, sesak napas bisa juga terjadi karena cairan ketuban tersebut masuk ke dalam paru-paru. Perlu Mama ketahui bahwa cairan ketuban yang tertelan bayi bisa juga disebabkan karena keadaan Mama, misalnya karena Mama mengalami stres selama masa kehamilan. Akibatnya bayi juga mengalami stres dan menyebabkan ia kekurangan oksigen. Terlalu lama berada di dalam kandungan juga dapat berisiko menyebabkan cairan ketuban tertelan bayi saat dilahirkan. Selama masa kehamilan, Mama disarankan untuk menjaga kesehatan agar Mama dan janin dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, yakni dengan mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi serta rutin melakukan olahraga ringan untuk mencegah Mama mengalami ketuban pecah dini.