Ibu Tolong Jangan Lakukan ini Saat Bayi Terjatuh

By Ipoel , Kamis, 26 Oktober 2017 | 09:15 WIB
Mama Jangan Lakukan ini Saat Bayi Terjatuh (Ipoel )

Nakita.id - Saat usia bayi bertambah, kemampuan bayi pun meningkat.

Bila dulu ia hanya berbaring di tempat tidur, kini bisa berguling ke kanan dan ke kiri.

Nah, di situlah bahayanya. Saat kemampuan berguling itu dimiliki, maka resiko terjatuh dari tempat tidur, sofa, atau tempat dimana bayi itu ditidurkan semakin besar.

Hanya saja, banyak Mama yang panik dan tidak mengindahkan keselamatan si kecil saat ia terjatuh.

Berikut 3 hal yang sebaiknya jangan Mama lakukan saat bayi terjatuh:

1. Hindari Langsung Mengangkat atau Menggendong si Kecil Saat bayi jatuh, biasanya secara refleks Mama akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat.

Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.

Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang.

Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan. 

Baca : Anak 7 tahun ini "hamil", Apa yang dikatakan dokter sangat mengagetkan!

2. Tidak boleh menggosok luka lebam. Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu.

Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu.

Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.

Baca : Ini bahaya penggunaan bantal saat bayi tidur. Jangan beri bayi bantal!

3. Jangan Cuek

Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh.

Tindakan menunda-nunda akan menghambat  penyelamatan si bayi. Baca : 5 tanda Mama Mengandung Bayi Laki-laki

Kenali Tanda-Tanda Kegawatdaruratan Saat Bayi Terjatuh Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah.

Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.

Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.

Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan.

Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.

Baca : 8 Tanda Mama Mengandung Bayi Perempuan

Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan system saraf lainnya. Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.

Terbalik dengan anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.

Gejala apa yang ditunjukkan si bayi setelah jatuh yang harus segera dibawa ke rumah sakit?

Selama orangtua banyak memperhatikan bayi mereka, mencegah bayinya jatuh dari ranjang atau tempat yang agak tinggi.

Siang hari sebaiknya biarkan bayi bermain di matras, atau ketika ibu memasak, taruh bayi di kereta dorong, taruh di dapur, pasangkan sabuk pengamannya.

Baca : Foto Ayah dan Putrinya ini Dapat Membuat Mama Berlinang Air Mata

Orangtua juga sebaiknya belajar beberapa penanganan darurat, agar bisa menolong bayinya kalau sedang dalam keadaan tersebut, misal, saat ia terjatuh.

(Cerpen)