Terkenal Paling Mematikan, Kanker Serviks Ternyata Paling Mungkin Disembuhkan

By Fadhila Auliya Widiaputri, Rabu, 9 Mei 2018 | 20:27 WIB
Kanker serviks paling mungkin disembuhkan jika diketahui sejak dini (champja)

Nakita.id - Moms tentu sudah sering mendengar bagaimana bahayanya kanker serviks atau kanker leher rahim.

Ya, hingga sampai saat ini kanker serviks menjadi salah satu kanker paling mematikan dan paling ditakuti oleh wanita di Indonesia.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2015, data Globocan tahun 2012 menunjukkan setiap harinya ada 26 wanita di Indonesia yang meninggal akibat kanker serviks.

Artinya, setiap harinya ada saja wanita yang didiagnosa dan terbunuh oleh penyakit yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) ini.

BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!

Meskipun mematikan, tetapi Rini Budiyati selaku Brand Manager Prodia mengungkapkan, kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling bisa disembuhkan.

"Kanker serviks memang mengundang angka kematian paling tinggi di wanita tetapi kanker ini yang paling bisa disembuhkan kalau diketahui di awal," ujarnya saat ditemui di kawasan Tanggerang Selatan, Minggu (6/5).

Untuk itu, Rini menghimbau pada para wanita agar lebih peka mendeteksi gejala kanker serviks.

"Gejalanya kalau keputihan sudah berwarna atau berbau. Lalu saat mengalami kontak seksual itu ada perdarahan atau mengalami perdarahan yang tidak ada sebab," ujarnya.

Namun jika stadium kanker sudah tinggi, Rini menjelaskan akan muncul gejala-gejala lainnya.

Salah satunya yakni perdarahan bercampur nanah.

"Biasanya kalau sudah lanjut tidak hanya mempengaruhi serviksnya tetapi bisa juga menjalar ke organ tubuh lain di sekitar serviks," tegasnya.

BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi

Agar dapat terhindar dari salah satu penyakit berbahaya ini, Rini pun merekomendasikan setiap wanita untuk mulai melakukan pemeriksaan secara rutin.

Misalnya dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), atau HPV-DNA.

"Karena sekarang makin tinggi angka kejadiannya maka pemerintah pun makin aware. Saat ini ada beberapa cara untuk mengetahui kanker serviks.

Bahkan ada yang free karena adanya BPJS. Misalnya pemeriksaan IVA di berbagai puskesmas," jelas Rini.

Selain pemeriksaan, ia juga merekomendasikan setiap wanita untuk mulai mendapatkan vaksin HPV sejak berusia 11 tahun.

"Wanita dapat mulai vaksin sejak usia 11 tahun untuk mencegah virus HPV. Sebab risiko terlular virus ini di Indonesia semakin tinggi," ujarnya.

Tidak hanya wanita, seluruh pencegahan ini juga direkomendasikan untuk laki-laki.

Sebab meskipun tidak berbahaya dan menimbulkan efek apa pun, tetapi laki-laki dapat menjadi 'jembatan' yang menularkan virus HPV pada wanita.

"Bukan hanya wanita karena virus ini kan ditularkan karena kontak seksual, jadi di laki-laki juga bisa ada. Tetapi di laki laki tidak ada pengaruh apa pun. Namun bisa saja dia menularkan. Jadi mereka juga butuh pencegahan," tegasnya.

BACA JUGA: Riset Terbaru : Lamanya Bermain Gadget Tak Pengaruhi Konsentrasi Anak!