Tabloid-Nakita.com - Pemenuhan nutrisi yang baik dan seimbang bagi anak harus diawali sedini mungkin, tepatnya sejak 1.000 hari pertama kehidupan si kecil. Bayi sudah membutuhkan nutrisi sejak di dalam kandungan, karena ia dalam tahap proses tumbuh kembang. Apa akibatnya jika janin tidak mendapatkan cukup nutrisi di dalam kandungan?
“Janin itu sebenarnya baik sama ibunya. Jika ibunya tidak bisa memberikan nutrisi yang lengkap dan tidak dalam jumlah yang cukup, janinnya itu akan beradaptasi. Tapi, beradaptasinya itu akan berdampak pada konteks yang negatif,” jelas ahli nutrisi Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc., saat talkshow “Tumbuh dan Menjelajah Lebih Lagi Bersama Bebelac” di Kembang Goela Restaurant, Jakarta, Rabu (2/9/2015) lalu.
Saat Mama tidak memberikan nutrisi yang tepat untuk janin, menurut dr. Saptawati, janin akan mengecilkan semua organ vitalnya, seperti jantung, ginjal, dan hati. Ukurannya tak hanya mengecil, tapi fungsi organnya juga akan semakin terbatas. Kemungkinan terlahir dengan ukuran fisik yang kecil pun akan terjadi.
Oleh karena itu, Mama harus menjaga janin agar terlahir dengan ukuran yang normal, dengan organ-organ vital yang juga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Secara medis, pertumbuhan anak hingga usia 1 tahun sangatlah pesat. Tentunya, tak perlu diperdebatkan bahwa makanan pertama dan utama si kecil saat 6 bulan pertama adalah ASI. Pemberian ASI selama 6 bulan saja sudah termasuk luar biasa, karena semua nutrisi yang dibutuhkan sudah lengkap.
Nah, umumnya setelah usia bayi 6 bulan, orangtua mulai melonggarkan pemberian nutrisi. Inilah kesalahan yang perlu Mama koreksi, karena pada masa ini ASI saja ternyata tidak cukup karena kebutuhan bayi juga meningkat. Justru Mama perlu menambah asupan makanan yang dapat mendukung pertumbuhan si kecil setelah usia 6 bulan.
Perlu Mama ketahui, hingga menginjak masa pubertas, anak tetap membutuhkan nutrisi lo. Setelah pubertas, barulah Mama bisa bernafas lega. Bukan berarti melepas kontrol ya. Pola makan anak pun tetap harus diawasi agar tidak berlebihan. Dengan demikian, pertumbuhan sang anak tetap ke atas dan bukan ke samping, dalam arti mengalami kegemukan.
Ardiansyah Putra