Tabloid-Nakita.com - Pemberian ASI untuk si kecil mungkin pernah terputus selama beberapa hari, minggu, atau bulan, karena Mama sakit, harus bekerja di luar kota, atau penyebab apa pun. Dengan dukungan yang layak, Mama bisa melanjutkan ASI yang terputus (relaktasi). Berbagai studi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan relaktasi berkisar antara 75-98%. Artinya, peluangnya sangat besar asalkan Mama didampingi konsultan laktasi dan berbagai alat bantu.
Baca: Payudara Besar Bikin Menyusui Lebih Gampang?
Agar bisa memberikan ASI kembali, selain bermodalkan semangat yang kuat dan dukungan dari lingkungan, juga dibutuhkan alat bantu dan suplemen. Ini karena selama masa “istirahat” dari kegiatan menyusui, produksi ASI boleh jadi akan jauh berkurang atau bahkan terhenti. Oleh karena itu, Mama dianjurkan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung oksitosin guna merangsang produksi ASI-nya.
Sementara alat bantu yang dibutuhkan berupa lactation aid yang terdiri atas botol plastik berisi ASI donor atau susu formula. Botol plastik ini diposisikan dengan mulut terbalik, lalu dari tutup botol dialiri 2 buah selang kecil yang ditempelkan di kedua puting Mama. Bisa juga modifikasi berupa spuit dan selang nasogastric tube yang halus.
Baca: Berikan ASI Setelah Menjemur Bayi
Dengan cara ini, ketika bayi menyusu sebenarnya ia melakukan 2 hal sekaligus, yakni mendapatkan nutrisi dari ASI donasi atau susu formula, dan isapan bayi akan memberi manfaat berupa stimulasi pada organ produksi ASI yang berada di bawah puting dan aerola. Untuk bisa kembali menyusui bayi, tentunya setiap ibu membutuhkan waktu yang tidak sama. Bila Mama berhenti menyusui sudah cukup lama, biasanya perlu waktu 1—2 minggu agar produksi ASI kembali seperti semula. Selain itu, usia bayi juga ikut memengaruhi.
Baca: Menyusui Sebelah Payudara Saja, Normalkah?
Bila si kecil masih berumur kurang dari 2 bulan biasanya Mama lebih mudah dan lebih cepat menghasilkan ASI kembali. Sedangkan bila sang buah hati sudah berusia 2 bulan lebih, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk bisa relaktasi juga relatif lebih lama. Nah, agar bisa menjalani relaktasi seperti yang diharapkan, Mama disarankan melakukan pemijatan payudara dan memerah ASI untuk membantu menstimulasi produksi ASI, di samping menyusui bayi sesering mungkin atau setiap kali bayi menginginkannya.
Selain itu, tingkatkan konsumsi makanan sehat dan bergizi agar produksi ASI optimal. Tak kalah penting, bersikaplah relaks saat menyusui dan jangan pernah memaksa bayi untuk menyusu. Sebaiknya Mama juga menghubungi klinik laktasi karena bagaimanapun Mama tetap membutuhkan arahan dan dukungan dari ahlinya.
Baca: Minum Susu Bikin Bayi Tidur Lebih Nyenyak
Nah, semoga keinginan Mama untuk melanjutkan ASI yang terputus bisa terlaksana ya, Mam.