Tugas anak batita adalah menguji kesabaran Anda. Ups! Jangan kalah dengan keadaan, saatnya menjadi ibu yang tangguh dengan mengetahui kebiasaan-kebiasaan si kecil yang menjengkelkan, plus cara mengatasinya:
Kebiasaan menjengkelkan #1 Ngupil.
Ngupil adalah hal normal dan alami, tapi kebiasaan ini dianggap tidak sopan dan menjadi cara penyebaran bakteri yang ampuh. Coba untuk mengubur dulu perintah “Itu tidak boleh” pada si kecil, lebih baik Anda fokus dengan menyediakan tisu dan cuci tangan si kecil secara teratur untuk menekan penyebaran bakteri.
Kebiasaan menjengkelkan #2 Mencoret-coret.
Kesal karena lantai dan tembok rumah berubah menjadi kertas lukis si kecil? Mungkin Anda sudah memarahi si kecil karena kemarin sudah mencoret lantai, tapi menggambar di tembok hari ini bagi si kecil adalah cerita yang berbeda. Jadi ketimbang emosi, pilihan sikap yang bisa Anda lakukan adalah melakukan pemantauan secara dekat dan menjauhkan barang-barang yang bisa berpotensi digunakan untuk mencoret-coret dari jangkauan mereka.
Kebiasaan menjengkelkan #3 Pengulangan.
Membaca buku yang sama atau menyanyikan lagu yang sama terus-menerus adalah bagian paling penting dalam tahap pembelajaran awal. Karena dari sinilah anak akan mengetahui seluk-beluk bahasa dan belajar untuk menyadari hal-hal detail, seperti ritme atau gambar yang cocok dengan cerita. Mungkin Anda merasa bosan, tapi poin penting dari membaca dan bernyanyi bersama adalah pengalaman berbagi. Ketika mereka sudah lebih besar, Anda bisa menyarankan buku atau lagu yang lain. Tapi untuk sekarang, cobalah untuk sabar dan saatnya membacakannya kembali.
Kebiasaan menjengkelkan #4 Tidak sabar.
Tingkat rasa ingin diperhatikan akan terbangun secara bertahap. Anak berusia tiga tahun bisa menunggu hingga Anda selesai bicara dulu baru mereka bicara, tapi sangat tidak realistis jika Anda meminta mereka untuk menahan pemikiran mereka selama 30 menit. Ketika si kecil mulai suka menyela pembicaraan Anda, cobalah katakan bahwa Anda tahu bahwa mereka memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan dan Anda tidak sabar mendengarkannya, tapi itu baru bisa dilakukan kalau Anda sudah selesai bicara. Sebab ketika Anda selalu berhenti melakukan apa yang sedang dilakukan saat si kecil meminta perhatian segera, maka si kecil akan terus percaya bahwa merekalah “pusat” dunia. Hal ini nantinya akan menimbulkan konflik dalam pergaulan saat anak beranjak remaja.
Kebiasaan menjengkelkan #5 Amarah yang tak terkendali.
Untuk menahan diri dari amarah memang dibutuhkan pengendalian diri yang tinggi. Dan kemampuan ini sangat sulit bahkan pada anak usia empat dan lima tahun. Ini sama saja ketika Anda diminta untuk tidak marah saat si kecil sulit menghafal ‘ABC’ dalam sehari, Anda juga akan membutuhkan kesabaran dan pengendalian diri juga. Daripada Anda ikut emosi, lebih baik cobalah untuk bersikap simpatik. Apabila si kecil menginginkan sesuatu yang mereka tidak boleh, cobalah tunjukkan simpatik Anda dengan mengatakan bahwa Anda mengerti kekecewaan yang mereka rasakan. Tapi tetap saja mereka tidak bisa mendapatkan hal tersebut, dan memberikan alternatif pilihan lain. Ya, ini bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tapi, jika Anda sering memenuhi keinginan mereka hanya untuk menghindari pertengkaran, berarti Anda baru saja mengajarkan si kecil bahwa amarah adalah cara paling ampuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan ini adalah sikap yang tidak baik.