Meredam Amarah Batita

By Heni, Jumat, 4 Juli 2014 | 12:00 WIB
Meredam Amarah Batita (Heni)

Amarah batita bisa diibaratkan seperti badai: terjadi tiba-tiba dan kadang di luar kendali. Satu menit Anda dan batita sedang menikmati makan malam bersama di restoran, dan menit selanjutnya batita mulai merengek lalu berteriak sekencang-kencangnya karena sedotan mereka tertekuk. Faktanya, anak usia antara 1-3 tahun sangat mudah mengamuk.

Meski begitu Anda tidak perlu khawatir. Sebab sebenarnya ini merupakan wujud dari respon mereka terhadap situasi frustrasi. Batita mulai mengerti banyak kata yang mereka dengar, tapi masih memiliki keterbatasan dalam kemampuan untuk memproduksi kata tersebut dalam bentuk verbal.

Berikut tip-tip yang bisa dicoba untuk meredam amarah batita:

1. Tetap tenang.

Amukan bukanlah pemandangan yang enak dilihat. Selain berteriak, menendang, dan menggeliat di lantai, kadang amukan batita suka diikuti dengan tindakan melempar barang dan memukul. Meskipun sulit ditangani, tapi tindakan ini merupakan perilaku normal yang dilakukan batita saat emosi. Ketika batita sedang emosi, mereka tidak bisa mendengarkan apapun dan cenderung merespon negatif segala teriakan dan ancaman Anda.

Sebenarnya, berada bersama batita ketika mereka sedang emosi adalah ide yang bagus. Sebab jika Anda pergi keluar ruangan atau meninggalkan batita hanya akan membuat mereka merasa ‘dibuang’. Perubahan emosi yang batita alami bisa membuat  mereka pun takut, dan mereka akan sangat menghargai jika Anda selalu ada di dekat mereka.

Apabila Anda juga merasa frustrasi, para ahli menyarankan untuk meninggalkan kamar batita secara perlahan selama beberapa menit dan kembalilah ketika batita sudah berhenti menanggis. Dengan bersikap tenang, Anda juga akan membantu batita untuk bisa tenang.

Beberapa ahli menyarankan untuk mengangkat dan mengendong batita jika memungkinkan. Sebab bagi batita kontak fisik ini akan memberikan ketenangan. Sedangkan para ahli yang lain menyarankan untuk mengabaikan batita hingga mereka tenang terlebih dulu.

Kadangan metode time-out juga bisa solusi yang jitu, asalkan batita sudah memiliki usia yang cukup (18 bulan). Karena umur yang terlalu kecil hanya akan membuat mereka merasa ditinggalkan. Melalui trial and error, Anda akan belajar metode terbaik yang bisa diterapkan. Ingat, konsistensi adalah kuncinya.

 

2. Ingat kalau Anda adalah orang dewasa.

Tidak peduli berapa lama batita mengamuk, jangan menyerah dengan tuntutan mereka yang tidak masuk akal atau mencoba bernegosiasi dengan batita yang sedang berteriak. Terutama jika tujuan Anda hanya untuk menghindari rasa malu di area publik. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikirkan, karena setiap orang tua akan mengalami situasi seperti ini. Dengan menyerah, Anda hanya akan mengajarkan batita bahwa emosi adalah cara terbaik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan ini bisa berbahaya untuk konflik di masa depan.