Tanya Jawab Demam Berdarah

By Ipoel , Minggu, 7 Februari 2016 | 05:30 WIB
Tanya Jawab Demam Berdarah (Ipoel )

Tabloid-Nakita.com - Musim hujan datang, penyakit demam berdarah menyerang anak. Berikut sedikit pembahasan tentang demam berdarah yang disajikan dalam bentuk tanya jawab:

Obat penurun panas apa yang aman bagi penderita Demam Dengeu dan Demam Berdarah Dengeu?

WHO menyarankan pemberian obat penurun panas berupa parasetamol serta pemberian infus secara tepat. Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) dimungkinkan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Namun tetap harus diingat pemberian infus secara berlebihan justru bisa menyebabkan cairan infus masuk ke dalam pembuluh darah kapiler serta organ yang akan membahayakan si sakit.

Jika seseorang dikatakan sembuh dari DBD dan boleh pulang dari RS, apa tandanya?

Anak akan diizinkan pulang dari RS bila kondisi seperti berikut ini:

* Trombosit >100 ribu (secara teori trombosit yang sudah naik angkanya, tidak akan turun lagi secara mendadak).

* Sudah tidak ada demam selama 24 jam.

* Hematokrit (kekentalan darah dalam tubuh) sudah stabil.

* Sudah ada nafsu makan.

* Muncul ruam penyembuhan di tangan dan kaki.

Seseorang dinyatakan positif DB bila hasil tes labnya seperti apa?

Seseorang dinyatakan positif DB bila hasil tes labnya menunjukkan:

* Penurunan jumlah sel darah putih (normal 5.000-9.000).

* Penurunan jumlah dan gangguan fungsi trombosit (normal 150-300 ribu).

* Kenaikan kadar hematokrit (normal berkisar 3 kali nilai Hb).

Di mana nyamuk bertelur?

* Di dalam rumah:   nyamuk bersembunyi dalam ruangan, lemari baju, atau tempat gelap lainnya.

* Di luar rumah: nyamuk bersembunyi di tempat yang teduh dan lembap. Nyamuk betina menaruh telur-telurnya di wadah air yang ada di dalam maupun di luar rumah. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 10 hari.

Apa maksudnya pengendali vektor dengan teknik serangga mandul?

Untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti dilakukan penelitian dengan memanfaatkan teknik radiasi yang menyebabkan nyamuk jantan mandul. Dengan demikian diharapkan populasi nyamuk dapat berkurang secara signifikan, sehingga dapat mencegah terjadinya penularan DBD pada manusia.

Mengapa tidak selalu harus fogging untuk mengatasi wabah demam berdarah?

Selama ini masyarakat beranggapan fogging atau pengasapan adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi nyamuk Aedes aegypti. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, pengasapan yang dilakukan terus-menerus justru bisa menyebabkan nyamuk menjadi “kebal” dan pada gilirannya tak lagi mempan di-fogging. Fogging harus dilakukan dengan tepat, sehingga efektif yakni bila sudah dapat dipastikan adanya nyamuk pembawa virus atau sudah terjadi penularan di daerah sekitar.