Kemampuan Batita Terlambat, Benarkah?

By Ipoel , Senin, 18 Januari 2016 | 20:00 WIB
Kemampuan Batita Terlambat, Benarkah? (Ipoel )

- Usia 18 bulan: Mampu menyusun minimal 3 mainan balok ke atas.

- Usia 24 bulan: Mampu membuka botol dengan memutar tutupnya.

- Usia 36 bulan: Mampu meniru garis tegak, garis datar, dan lingkaran.

Penjelasan:

Perkembangan motorik halus akan sulit tercapai bila motorik kasar si anak juga belum tercapai sesuai tonggak perkembangan normal. Jadi, motorik kasar, yang adalah koordinasi otot-otot besar, harus diasah lebih dulu karena merupakan fondasi. Kalau otot besar saja belum bisa berkoordinasi, motorik halus juga akan kesulitan. Stimulasi motorik halus dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti makan sendiri, menyiduk air dengan gayung di waktu mandi, mencoret-coret, mengelupas gambar tempel, merobek kertas,  membuka-menutup botol, menempel, menggunting, mengaduk, dan sebagainya.

Kemampuan Bicara

- Usia 12 bulan: Mampu mengucapkan 1 kata atau lebih dan mengetahui artinya.

- Usia 18 bulan: Mampu mengucapkan 10 kata atau lebih dan mengetahui artinya.

- Usia 24 bulan: Mampu menjawab dengan kalimat atau dua kata.

- Usia 36 bulan: Mampu bertanya dengan menggunakan kata apa, siapa, di mana.

Penjelasan:

Pada usia 1 tahun anak sudah bisa mengucapkan “papa”  yang artinya ayah, berbeda dengan babbling yang muncul di usia bayi. Di usia 12 bulan, meskipun belum sempurna anak sudah mampu mengucapkan satu kata yang ia pahami artinya. Jika “kata-kata” yang dituturkannya  masih berupa babbling atau gumaman tanpa makna, berarti ia mengalami keterlambatan. Demikian seterusnya, kemampuan berbahasa diharapkan berkembang sesuai dengan tonggak-tonggak berdasar usianya. Keterlambatan bisa terjadi jika anak jarang diajak bicara, mengalami masalah pada organ pendengaran dan organ-organ di rongga mulut, mengalami gangguan perkembangan bahasa, autisme, dan retardasi atau keterbelakangan mental.