Alasan Mengapa Perempuan Tetap Bertahan Meski Alami KDRT

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Sabtu, 12 Mei 2018 | 10:13 WIB
Kerap mendapat kekerasan, mengapa perempuan masih bertahan? (iStock)

 

Nakita.id - Moms mungkin sudah sering melihat banyaknya kasus, di mana perempuan mengalami kekerasan dalam bahtera rumah tangga.

Tak jarang, ada perempuan yang sampai kehilangan nyawa karena membela apa yang menjadi haknya sebagai istri.

Anggapan bahwa perempuan adalah orang yang paling lemah, membuat kekerasan masih sangat sering terjadi.

Menurut Komnas Perempuan, terdapat 259.150 jumlah kekerasan terhadap perempuan sepanjang tahun 2016.

BACA JUGA: Catat Moms, Begini Ciri Masa Subur Perempuan yang Wajib Diketahui

Penyebab terjadinya kekerasan bukan hanya karena kurangnya kesadaran akan kesetaraan gender, faktor ekonomi juga turut berpengaruh.

Namun, Moms mungkin sering mendapati kerabat dekat yang mengalami kekerasan fisik maupun mental dari pasangannya tetapi tetap bertahan dengan pasangannya.

 Ternyata, beberapa alasan ini yang menyebabkan mengapa perempuan memilih bertahan dalam hubungan yang penuh kekerasan.

Menganggap kekerasan sebagai hal normal

Kasih sayang dan cinta yang begitu dalam pada pasangan, cenderung membuat perempuan menganggap kekerasan sebagai hal yang lumrah dalam hubungan yang sedang berjalan.

Dengan perasaan yang diatas segalanya, perempuan pun jadi tak bisa membedakan mana tindakan yang bisa ditoleransi dan tidak.

BACA JUGA: Sederet Seleb Moms Kompak Tandatangani Petisi 'Stop Kekerasan pada Anak' di Festival Ibu dan Buah Hati

Ketakutan 

Walaupun terlhat kuat, perempuan yang menjadi korban kekerasan akan ketakutan jika ia meninggalkan pasangannya.

Ia takut jika akan mendapat kekerasan lebih dalam lagi karena pasangan seringkali mengancam pasangannya agar tidak ditinggalkan.

Tekanan sosial

Di era sekarang, sudah menjadi hal yang tak bisa ditampik bahwa kehidupan kita akan menjadi bahan pembicaraan orang lain.

Kekhawatiran mendapatkan stigma negatif dari lingkungan sekitar, menjadi alasan perempuan korban kekerasan rumah tangga memilih untuk bertahan.

BACA JUGA: Gawat! Hingga 2017 ada 1424 Kasus Kekerasan Seksual, 90% nya Pencabulan dan Sodomi

Masalah finansial

Umumnya, ketika menikah perepmpuan akan tinggal di rumah dan mengurus anak-anaknya sehingga otomatis ia akan sangat bergantung pada nafkah dari suami.

Hal inilah yang menjadi pertimbangan besar, utamanya jika sudah memiliki anak.

Terlalu bergantung pada pasangan

Selain finansial, ketergantungan perempuan pada pasangan secara emosional juga menjadi pemicu perempuan untuk meninggalkan pasangannya.

Dengan begitu, perempuan memilih untuk memaklumi kekerasan yang ia alami.