Ibu Hamil 4 Bulan Alami Luka Bakar Akibat Ledakan di Surabaya, Ini Bahayanya untuk Janin

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 13 Mei 2018 | 15:36 WIB
Korban Bom Surabaya mengalami luka bakar (Nakita.id/Collage)

Nakita.id - Hari ini masyarakat cukup dibuat heboh dengan peristiwa ledakan bom di Surabaya.

Ledakan bom terjadi hari ini, Minggu (13/5/2018) di tiga lokasi berbeda di Surabaya.

Akibat kejadian tersebut terdapat korban meninggal dan puluhan koran luka-luka.

BACA JUGA: Breaking News: Terjadi Ledakan Bom Bunuh Diri di Tiga Lokasi di Surabaya

Hingga saat ini tercatat 10 orang meninggal dan 41 orang mengalami luka-luka.

Para korban tersebut pun segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan dan pengobatan lebih lanjut.

Salah satu korban bom tersebut adalah seorang perempuan yang merupakan karyawan Rumah Sakit William Booth.

Korban yang berinisial Ny.I ini sedang dalam keadaan hamil 4 bulan.

Saat kejadian, diketahui ia sedang mengendarai motor melintasi dekat Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Surabaya.

Ny.I tersebut mengalami luka bakar akibat percikan bom tersebut.

Luka bakar yang diderita perempuan malang tersebut mencapai 15 hingga 30 persen dan juga mengenai di bagian wajah.

Kini ia sedang mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.

Diketahui sekujur tubuhnya pun diperban untuk menutupi luka bakar yang dideritanya, karena dikhawatirkan dapat berpengaruh pada janin dalam kandungannya.

BACA JUGA :Kena Percikan Bom, Ibu Hamil 4 Bulan Ini Jadi Korban Ledakan di Surabaya, Begini Kejadiannya!

Seorang ibu hamil yang terkena luka bakar memiliki risiko yang cukup tinggi pada keselamatan ibu dan janinnya.

BACA JUGA: Gaya Tidur Titi Kamal Curi Perhatian, Warganet : Cantik Mah Bebas!

Melansir dari NCBI, perempuan hamil bisa terkena berbagai bahaya yang tidak terkait dengan kehamilan, dan luka bakar adalah salah satunya. 

Fisiologi manusia berubah selama kehamilan dan menambah stres lebih lanjut ke sistem yang sangat dimodifikasi.

Ibu dan janin ditempatkan pada peningkatan risiko oleh trauma luka bakar, yang sering dikaitkan dengan tingginya tingkat mortalitas dan morbiditas janin dan ibu. 

Perempuan hamil merupakan salah satu kelompok risiko paling signifikan untuk luka bakar karena ukuran luka bakar yang biasanya besar dan konsekuensi medis yang sering berat pada perempuan dan janin. 

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di rumah sakit umum di India Barat, kejadian luka bakar selama kehamilan selama periode 5 tahun adalah 7,4%. 

Luka bakar selama kehamilan adalah keadaan klinis yang menuntut penatalaksanaan khusus dan memerlukan resusitasi dini dan adekuat serta penggunaan pilihan antibiotik yang terbatas dan agen antibakteri lokal. 

Intervensi bedah dini dan protokol obstetrik khusus diperlukan dalam penatalaksanaan pasien-pasien ini.

Menurut sebuah laporan, persentase kematian janin sedikit lebih tinggi daripada kematian ibunya.

Semua pasien dengan kurang dari 30% luka bakar TBSA selamat dan tidak ada kematian janin. 

BACA JUGA: Tengok Pesona Aries Susanti, Si 'Perempuan Laba-laba' yang Jadi Juara Dunia

Kondisi menyedihkan terjadi pada pasien dengan lebih dari 30% luka bakar TBSA. 

Trimester atau usia kehamilan tampaknya tidak berhubungan dengan hal tersebut.

Tingkat keparahan luka bakar tersebutlah yang dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan ibu dan calon bayi.