Cara Memaksimalkan Perkembangan Otot, Lemak, Dan Tulang Anak

By Ipoel , Kamis, 28 Februari 2013 | 04:00 WIB
Otot, Lemak, Dan Tulang Batita (Ipoel )

Nakita.id - Otot-otot besar anak batita berkembang lebih cepat daripada otot-otot kecilnya.

Hal ini terjadi secara alami mengingat anak batita tengah menjalani masa bereksplorasi yang melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, memanjat, dan melompat (dikenal sebagai keterampilan motorik kasar).

Otot-otot kecil juga mengalami perkembangan sehingga memungkinkan si kecil belajar memegang pensil dan mencoret-coret.

Presentase lemak pada balita akan terus menurun secara teratur sekitar 22 % pada usia 1 tahun, lalu pada usia 5 tahun akan menyisakan 12,5 %–15 %.

Penurunan jaringan lemak disertai peningkatan massa otot akan membuat anak terlihat menjadi kurus.

Kebiasaan makan berlebihan dapat menimbulkan kebiasan buruk yang dimulai di usia ini.

Kelebihan kalori dari asupan makanan menjadi dasar risiko bagi berkembangnya penyakit degeneratif akibat penumpukan lemak (kegemukan) seperti jantung dan stroke di usia dewasa.

Jika ibu tidak menjaga porsi asupan anak, ia akan tumbuh lebih cepat dari segi berat badan.

Anak jadi lebih lamban bergerak yang akan menghambat aktivitas motoriknya.

Proses pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama dan akan terus berlangsung sampai masa puber.

Tak perlu khawatir kalau sepanjang usia bayi, ubun-ubun atau daerah otak yang lunak belum menutup.

Hanya sekitar 50% anak yang ubun-ubunnya akan menutup di usia 18 bulan.