Nakita.id - Otot-otot besar anak batita berkembang lebih cepat daripada otot-otot kecilnya.
Hal ini terjadi secara alami mengingat anak batita tengah menjalani masa bereksplorasi yang melibatkan aktivitas fisik seperti berlari, memanjat, dan melompat (dikenal sebagai keterampilan motorik kasar).
Otot-otot kecil juga mengalami perkembangan sehingga memungkinkan si kecil belajar memegang pensil dan mencoret-coret.
Presentase lemak pada balita akan terus menurun secara teratur sekitar 22 % pada usia 1 tahun, lalu pada usia 5 tahun akan menyisakan 12,5 %–15 %.
Penurunan jaringan lemak disertai peningkatan massa otot akan membuat anak terlihat menjadi kurus.
Kebiasaan makan berlebihan dapat menimbulkan kebiasan buruk yang dimulai di usia ini.
Kelebihan kalori dari asupan makanan menjadi dasar risiko bagi berkembangnya penyakit degeneratif akibat penumpukan lemak (kegemukan) seperti jantung dan stroke di usia dewasa.
Jika ibu tidak menjaga porsi asupan anak, ia akan tumbuh lebih cepat dari segi berat badan.
Anak jadi lebih lamban bergerak yang akan menghambat aktivitas motoriknya.
Proses pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama dan akan terus berlangsung sampai masa puber.
Tak perlu khawatir kalau sepanjang usia bayi, ubun-ubun atau daerah otak yang lunak belum menutup.
Hanya sekitar 50% anak yang ubun-ubunnya akan menutup di usia 18 bulan.
Pada semua anak, ubun-ubun baru menutup sempurna di usia 2 tahun.
Selain tumbuh mengeras dan memanjang, tulang berubah berdasarkan tingkat kalsifikasinya (proses terbentuknya kalsium).
Dr. Tanya Byron MSc.Psych.D dalam bukunya Your Child Year by Year (Dorling Kindersley Limited, London, 2008) menyebutkan, foto sinar X (rontgen) pada tangan dan pergelangan anak batita dapat memberikan perkiraan “usia tulang”.
Tulang panjang seperti tulang paha, tumbuh dari “pusat” yang terdapat di setiap ujung tulang yang berasal dari tulang rawan.
Anak batita sehat memiliki usia tulang yang sama dengan usia kronologisnya.
Tulangnya kuat dan hanya akan patah jika mengalami tekanan yang sangat keras seperti jatuh dari pohon.
Namun, tulangnya masih akan tumbuh dan lebih cepat pulih dibandingkan orang dewasa.
Pertumbuhan tulang membutuhkan pola makan yang sehat, khususnya yang mencakup asupan harian kalsium.
Agar pembentukan tulang jadi sempurna, asupan kalsium harus dibarengi dengan kecukupan vitamin C yang membantu penyerapan kalsium ke dalam tubuh, disamping vitamin D dari sinar matahari pagi, mineral fosfor dan magnesium.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR