5 Cara Mudah dan Cepat Mengajarkan Jumlah Kepada Anak

By Ipoel , Rabu, 20 Februari 2013 | 04:00 WIB
Ada cara mudah mengajarkan jumlah kepada anak supaya cepat dimengerti misalnya dengan anggota tubuh. (Pixabay/niekverlaan)

Nakita.id - Cara mengenalkan jumlah kepada anak dapat dimulai dengan beberapa cara.

Berikut 5 cara mudah dan cepat mengajarkan jumlah kepada anak.

1. Sering mengucapkannya

Orangtua bisa sering mengucapkan kepadanya. Entah itu  satu sampai lima atau sampai sepuluh.

Meskipun belum lancar berbicara, otaknya terus merekam kosakata apa pun yang ia dengar.  “Wah, lihat bonekamu banyak. Yuk kita hitung, satu, dua, tiga, empat. Wah ada empat boneka. Kamu boleh main dengan satu boneka. Ini, pegang satu ya...”

Baca Juga: Cara Dads Berperan Sama Membantu Membangun Kebiasaan Belajar Anak Secara Efektif, Ikuti Yuk

2. Menggunakan bagian tubuh

Pengenalan jumlah pun dapat dilakukan dengan mengeksplorasi bagian-bagian tubuh.

Misalnya menghitung jari tangan dan kaki yang masing-masing ada lima, hidung, mata, telinga, tangan, dan kaki.

3. Manfaatkan buku bergambar

Selain itu, manfaatkan buku bergambar yang menerangkan berbagai jumlah benda dan lambang bilangannya, ataupun lagu anak-anak yang memuat kosakata bilangan seperti, “Balonku ada lima....”

4. Bermain

Cara-cara yang menyenangkan dan menarik perhatian si batita akan cepat terekam dalam otaknya.

Apalagi dengan bermain, ia mendapat kesempatan bereksplorasi, bereksperimen, dan mengekspresikan dirinya.

Dengan bermain, tanpa sengaja batita akan memahami bentuk dan arti bilangan.

Ia juga lebih terstimulasi untuk gigih dalam mencari solusi jika dihadapkan atau menemukan masalah.

Baca Juga: Pentingnya Dads Berperan Sama Merawat dan Mendidik Anak Laki-lakinya, Ini yang Harus Dilakukan

5. Asosiasi

Mengenalkan lambang bilangan yang sifatnya abstrak, yaitu “1”, “2”, “3”, dan seterusnya dapat dilakukan belakangan di usia prasekolah.

Untuk anak batita, kemampuan mengasosiasikan bilangan dengan lambangnya dapat dimulai dari permainan menghubungkan gambar (asosiasi).

Contohnya, anak dengan boneka, kucing dengan ikan, anjing dengan tulang (kalau di rumah ada kucing yang suka makan ikan atau anjing yang makan tulang), atau gayung dengan kegiatan mandi.

Dari situ, anak menangkap bahwa dua gambar/benda/peristiwa berbeda ternyata bisa memiliki hubungan.

Nantinya ia pun dapat menangkap hubungan antara jumlah tertentu dengan lambang bilangan tertentu.

Baca Juga: 4 Hal Penting Mengajari Angka dan Bilangan Pada Anak

Umumnya, anak baru mengenal lambang bilangan di usia prasekolah awal, meski mungkin saja ada sebagian yang sudah mengenalinya di usia 2-3 tahunan.

Ketika kemampuan membilangnya sudah baik, umumnya anak batita dapat menyebutkan lanjutan dari bilangan awal yang disebutkan secara acak.