Mengenal Apa Itu Fase Otonomi Batita dan 4 Cara Orangtua Mengembangkannya

By Ipoel , Minggu, 21 Oktober 2012 | 21:00 WIB
Fase otonomi batita membuat dia mulai melakukan apa yang dia mau. (Pixabay/ddmitrova)

Nakita.id - Otonomi yang berkembang dapat dikenali dengan seringnya anak berkata “tidak”, ingin memilih segala sesuatu sendiri, ingin makan sendiri, ingin pakai baju sendiri, dan ingin apa-apa sendiri.

Sementara orangtua mungkin khawatir dan kesal karena dengan begitu anak jadi sulit diatur.

Otonomi perlu dikembangkan karena seperti yang dijelaskan ahli psikologi perkembangan anak Erik Erikson, ada periode perkembangan yang disebut autonomy vs shame & doubt di mana anak belajar mengenali apa yang dia mau sesuai keinginannya sendiri.

Pastinya selama periode ini anak menunjukkan perilaku yang tak mau terlalu banyak diatur oleh orangtua.

Baca Juga: Sering Ditanyakan, Adakah Perbedaan Obat Cacing untuk Batita dan Balita? Ini Penjelasan dari Dokter Spesialis Anak

Jika anak gagal mengembangkan otonominya, akan muncul perasaan malu dan ragu terhadap kemampuan diri dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Sebaliknya, otonomi yang berkembang akan membentuk self-esteem atau penilaian terhadap kemampuan diri maupun atribut lain secara positif.

Adapun yang musti dilakukan oleh orangtua supaya anak dapat mengembangkan otonominya adalah:

1. Berikan kebebasan

Berikan kebebasan padanya untuk memilih dengan menawarkan pilihan. Namun, supaya terarah dan tidak merepotkan, batasi pilihan pada alternatif yang memang memungkinkan untuk dipilih.