Apa Itu Fase Negativistik Pada Anak Batita dan 3 Cara Mengatasinya

By Ipoel , Rabu, 17 Oktober 2012 | 21:00 WIB
Fase negativistik dan cara mengatasinya. (Pixabay/langll)

Kedua, be creative. Misalnya supaya anak mau tenang sebentar, bujuklah dia dengan ajakan bermain. Contoh, ibu berkata kepada si batita, ”Mama masak dulu ya, tolong anak Mama ini (si boneka) dimandikan ya.”

Ketiga, tenang dan jangan libatkan emosi, apalagi sampai memarahi, memukul, atau menghukum secara fisik ketika anak tak menuruti aturan orangtua.

Orangtua sering kesulitan memberikan batasan atau aturan kepada si batita karena kemampuan bahasanya masih terbatas.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ternyata Ini Pentingnya Membuat Jadwal Makan untuk Mengatasi GTM pada Batita dan Balita

Agar pesan bisa sampai, bagaimana cara yang ideal berkomunikasi dengan anak batita? Karena konsentrasinya masih sangat pendek, anak batita mudah merasa jemu. Karenanya dituntut kreativitas orangtua untuk menyampaikan segala sesuatu padanya dengan jelas dan memerhatikan hal-hal berikut:  Sampaikan pesan sambil bercerita.

Alat peraga seperti boneka tangan atau gambar akan jauh lebih menarik bagi anak. Ingat, anak batita belajar melalui pancaindranya (mendengar, melihat, meraba, mencium dan merasakan). Jadi libatkan sebanyak mungkin pancaindra dalam penyampaian pesan.