5 Tips Membawa Anak Potong Rambut di Salon Pertama Kali

By Ipoel , Senin, 15 Oktober 2012 | 22:00 WIB
Perhatikan tips membawa anak potong rambut di salon. (Pixabay/mostafa_meraji)

Nakita.id - Anak kecil usia batita sudah bisa berontak jika disuruh diam.

Padahal, aktivitas menggunting rambut yang menggunakan peralatan tajam mengharuskannya duduk manis dan tenang.

Tujuan memotong rambut berbeda-beda, yaitu untuk kebersihan, kepraktisan, atau penampilan.

Pada anak batita, biasanya inisiatif memotong rambut pertama kali datang dari orangtua yang mungkin risih melihat rambut anaknya berantakan.

Reaksi anak saat akan atau sedang digunting rambutnya bisa macam-macam.

Ada yang menangis, menggeleng-gelengkan kepalanya, atau menutup rambut dengan tangannya.

Risikonya, kulit kepala anak bisa terluka atau model rambutnya jadi tidak rapi dan bagus.

Penelope Leach, Ph.D., psikolog perkembangan anak asal Inggris mengatakan, di usia batita anak hanya mengenal gunting sebagai benda tajam berbahaya.

Coba ingat, bukankah jarang orangtua yang mengizinkan anaknya mengeksplorasi gunting dan menggunakannya?

Jadi menurut Leach yang menulis buku Your Baby and Child, wajar jika si kecil merasa asing terhadap peralatan potong rambut ketika rambutnya hendak dipangkas.

Bayangkan jika kita menjadi seorang anak batita, melihat benda asing hitam dan berkilat-kilat yang mendadak mendekati kepalanya.

Belum lagi kalau yang melakukannya adalah orang yang tak dikenalnya.

Sebaiknya, bila hendak menggunting rambut anak batita, orangtua harus terlebih dahulu meredakan rasa takutnya terhadap aktivitas ini.

Salah satu caranya, mengurangi faktor “asing” dalam kegiatan potong rambut tersebut.

Ada baiknya minta bantuan orang yang sudah dikenal baik oleh si kecil untuk menggunting rambutnya jika orangtua tak bisa melakukannya sendiri.

Pertama kali potong rambut, lakukanlah di rumah, tempat yang sudah amat diakrabi anak.

Kalau anak bersikap rewel, menangis, tidak kooperatif, atau minta berhenti, sebaiknya turuti kemauannya.

Tunda dulu aktivitas tersebut sebab bila dipaksakan akan berisiko melukai anak dan menimbulkan trauma.

Menenangkan dan mengatur perasaan anak menjelang acara potong rambut bisa dilakukan dengan meluangkan waktu untuk menyampaikan penjelasan seputar aktivitas tersebut.

Orangtua dapat mengatakan, rambut baru akan membuatnya terlihat semakin cantik atau ganteng.

Sampaikan juga, rambut perlu digunting kalau sudah mengganggu karena menutupi pandangan, membuat matanya gatal, kegerahan, serta merepotkan dalam hal perawatan.

Lalu, jelaskan bahwa meski rambutnya dipotong dengan alat, hal itu tidak akan membuatnya merasa sakit.

Orangtua bisa saja memberi contoh dengan memotong sedikit rambutnya sendiri menggunakan gunting atau alat cukur.

Tunjukkan bahwa prosesnya tidak menyakitkan dan beri pengertian bahwa rambut yang dipotong akan tumbuh kembali.

Hal ini juga perlu dilakukan sebelum mengajak anak potong rambut di salon pertama kali.

Berikut beberapa tip yang disarankan:

1. Pilih waktu yang aman untuk menggunting rambut, yaitu di waktu si batita tidak mengantuk, tidak lapar, dan tidak lelah untuk menghindari kerewelannya.

2. Jika memotong rambut akan dilakukan di salon, pilih waktu ketika salon tak begitu ramai.

Bersiap-siaplah membujuknya dengan kata-kata penuh penghargaan ataupun benda kesukaan.

Bawa mainan, buku atau benda kesayangan lainnya. Sabarkan diri.

3. Menggunting rambut anak batita tak perlu mengikuti tren gaya rambut yang cepat berganti.

Apalagi di usia batita, anak masih ketakutan melihat benda tajam sekaligus banyak bertingkah.

Jadi, prioritas gunting rambut dilakukan ketika rambut tersebut sudah menutupi mata, membuat telinganya gatal, atau aktivitas keseharian si anak terganggu karena rambutnya merepotkan.

4. Sebelum mengajak potong rambut, terlebih dahulu ajaklah anak ikut ke salon ibu atau barber shop ayahnya agar ia terbiasa dengan suasana salon atau tempat pangkas rambut.

Kalau perlu ajaklah anak melakukan pendekatan dulu dengan hair stylist yang akan mencukurnya.

Setelah itu, buatlah janji pertemuan dengan penata rambut di salon.

Pertimbangkan waktunya, yaitu ketika si kecil sedang merasa nyaman.

5. Mintalah stylist-nya untuk mencukur rambut bagian ujung terlebih dahulu di dahi, atas telinga, dan belakang leher.

Maksudnya, jika di tengah jalan tahu-tahu si batita bersikap tidak kooperatif, paling tidak potongan rambutnya tidak akan hancur.

Mintalah si kecil melihat ke cermin saat rambutnya dipangkas.

Penata rambut anak sebaiknya juga menjelaskan apa yang sedang ia kerjakan pada rambutnya.