Cara Mengenalkan Humor Kepada Anak

By Ipoel , Kamis, 2 Agustus 2012 | 23:00 WIB
Anak umur 1 tahun sudah bisa mengenali humor. (Pixabay/jupilu)

Nakita.id - Di usia 1 tahunan, kemampuan humor anak semakin meningkat sehingga orangtua perlu mengetahui cara mengenalkan humor kepada anak.

Anak sudah mampu menangkap maksud dari humor kemudian meresponsnya dengan lebih baik.

Ia pun sudah mulai menangkap bunyi kata yang dianggap lucu, sebagai bagian dari humor.

Saat dua tahunan, kemampuan si kecil memahami humor sudah lebih baik lagi.

Ia tidak hanya bereaksi secara fisik melainkan juga memiliki persepsi terhadap humor tersebut.

Hal ini seiring dengan tumbuhnya kemampuan anak dalam memahami makna kata dan benda-benda.

Ia mulai lebih lancar berbicara, kemampuan motoriknya meningkat, juga daya interaksinya pun semakin kuat.

Di usia lebih besar ia akan mampu menangkap humor yang ditayangkan di televisi.

Tetapi umumnya humor yang ia pahami masih seputar suara, mimik wajah atau gerakan tubuh yang nyata, seperti ekspresi terkejut, ekspresi kocak, dan gerakan-gerakan slapstic seperti terpeleset, menabrak pintu, atau berayun-ayun.

Baca Juga: Mimisan Saat Hamil Apakah Berbahaya untuk Kesehatan Ibu dan Janin? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Selanjutnya di usia 3 tahun, anak mulai mampu menangkap humor yang bersifat verbal maupun perilaku yang lebih kompleks.

Jika anak tertawa bahkan terpingkal-pingkal menanggapi sesuatu berarti ia sudah menangkap humor, dan ini pertanda bahwa kecerdasannya berkembang dengan baik.

Ia bisa merespons stimulus yang menyenangkan dari luar kemudian diproses dan muncullah efek tertawanya.  

Mengapa anak menyukai humor?

Pertama, karena faktor internal. Setiap manusia, termasuk anak-anak butuh merasa bahagia, senang, dan terhibur.

Nah, humor dapat memenuhi sebagian kebutuhan itu sehingga membuatnya lebih nyaman, relaks, dan bergembira.

Kedua, faktor eksternal. Anak menyukai humor karena dengan melakukannya ia mendapat penghargaan positif dari lingkungan.

Orang-orang di sekelilingnya merasa senang dan menganggapnya lucu serta jenaka.

Hal itu membuatnya merasa diterima.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda yang Umum Dirasakan Bumil

Karena itu, ciptakanlah humor dan rangsang anak untuk membuat humor.

Dengan begitu hubungan antara orangtua dan anak akan lebih harmonis.

Humor bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.

Saat anak riang, tengah emosi, atau bahkan kala menangis sedih.