Menerapkan Hari Bebas Bagi Anak, Hari Saat Aturan Dilonggarkan

By Ipoel , Selasa, 10 Juli 2012 | 23:00 WIB
Hore, Hari Bebas! (Ipoel )

Nakita.id - Meskipun urutan beraktivitas diterapkan setiap hari, ada kalanya orangtua harus memberikan kelonggaran mengikuti kondisi dan situasi.

Hari Sabtu dan Minggu, anak boleh mandi lebih siang karena main kotor-kotoran dulu dengan ayah ibunya yang libur kantor.

Begitu juga jika perasaan anak memang sedang tidak nyaman.

Biarkan saja aktivitasnya mengalir selama tidak mengganggu kepentingan orang lain.

Atur jadwal secara fleksibel pada kondisi tersebut, misalnya boleh mandi lebih siang tetapi ia harus sarapan tepat waktu.

Sikap fleksibel terhadap aturan jelas dibutuhkan.

Tujuannya agar anak pun tidak bersikap kaku terhadap situasi dan kondisi yang sedang tidak memungkinkan.

Namun anak tetap harus diarahkan untuk kembali ke aturan yang sudah ditata.

Jangan khawatir anak akan “terlena”.

Baca Juga: Cara yang Tepat Menyiapkan Biaya Pendidikan Anak Agar Tidak Kekurangan dan Sang Buah Hati Bisa Masuk Sekolah Impiannya

Sebab urutan aktivitas yang sudah diterapkan secara konsisten biasanya mudah diikuti anak.

Itu berhubungan dengan siklus biologis yang muncul sesuai kebiasaan dan kebutuhannya.

Dengan terbiasa bangun pagi, anak akan mudah bangun pagi.

Dengan terbiasa sarapan pukul 07.00-08.00 maka perutnya minta diisi di waktu-waktu tersebut.

Dengan terbiasa tidur siang maka anak akan mengantuk di jam-jam yang kurang lebih sama.

Jika anak terbiasa bermain di sore hari, maka anak akan menagih untuk bermain.

Ia pun akan belajar memahami kalau hari bebas itu hanya ada di akhir pekan.