Tak Selalu Aman, Donor ASI untuk Si Kecil Memiliki Banyak Risiko

By Finna Prima Handayani, Jumat, 18 Mei 2018 | 17:09 WIB
Donor ASI bisa membawa risiko untuk Si Kecil dan Moms (iStockphoto)

Nakita.id - Anjuran pemberian ASI eksklusif sudah digaungkan sejak lama, bahkan saat ini hasilnya pun sudah mulai terlihat.

Namun dibalik itu semua, ternyata masih ada beberapa Moms yang terkendala untuk memberikan ASI kepada Si Kecil.

BACA JUGA: Hati-Hati, Hidung yang Kotor Akan Berdampak Membuat Telinga Congekan

Biasanya hal itu sebabkan oleh beberapa hal, seperti Moms mengalami penyakit tertentu, kurang mendapat dukungan dari keluarga, aktivitas bekerja di luar rumah, dan berbagai penyebab lainnya.

Saat berada di situasi tersebut, akhirnya terpaksa Moms memilih menggunakan alternatif donor ASI untuk Si Kecil, agar kebutuhan ASI mereka tetap terpenuhi.

Sebenarnya, donor ASI ini boleh dilakukan apabila dalam keadaan mendesak, tetapi apakah donor ASI ini sepenuhnya aman untuk kesehatan Si Kecil?

Sebab, sering kali muncul anggapan jika donor ASI berisiko pada kesehatan Si Kecil dan bahkan bisa menjadi bumerang untuk Moms sendiri

BACA JUGA: Presenter Cici Panda Cerita Hamil Anak Kedua, Hampir Kehilangan Janinnya

Dengan demikian, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menjelaskan mengenai masalah donor ASI.

Menurut AIMI, ASI perah dapat memungkinkan membawa penyakit untuk Si Kecil.

Hal itu dikarenakan kita tidak mengetahui seberapa higienisnya saat proses penyiapan dan penyimpanan ASI donor.

Selain itu, kondisi kesehatan seorang ibu yang memberikan donor ASI pun tidak kita ketahui sepenuhnya.

BACA JUGA: Sering Memberikan Empeng kepada Xabiru, Rachel Vennya Beri Alasan Ini

Menurut AIMI, beberapa penyakit yang paling dikhawatirkan ditularkan melalui ASI donor ini di antaranya adalah HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, Cytomegalovirus (CMV), dan Human T Lymphotropic Virus (HTLV).

Ketika Si Kecil terinfeksi penyakit Cytomegalovirus (CMV), bisa menyebabkan salah satunya kehilangan pendengaran sensorineural atau kerusakan pendengaran karena syarafnya.

Sedangkan Si Kecil yang terinfeksi penyakit Human T Lymphotropic Virus (HTLV), bahaya besarnya Si Kecil berisiko akan terkena penyakit leukimia.

Selain itu, donor ASI pun dapat menjadi bumerang untuk ibu menyusui, khususnya ibu yang baru saja melahirkan Si Kecil.

BACA JUGA: Penderita Diabetes Berpuasa, Bolehkah? Simak Penjelasan Ahli!

Ketika Si Kecil mendapatkan donor ASI maka akan berpengaruh pada berkurangnya frekuensi menyusu lansung dari payudara Moms.

Sehingga berdampak pula pada produksi ASI Moms yang kemungkinan akan menjadi lebih sedikit dari sebelumnya.

Padahal, sebaiknya sebelum memutuskan untuk melakukan donor ASI untuk Si Kecil, Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan yang kompeten atau dengan konselor menyusui.

Agar masalah dapat terselesaikan dan Moms pun kembali mampu memenuhi sendiri kebutuhan ASI untuk Si Kecil.