Ini Kunci Sukses Agar Tidak Stres dan Takut Sebelum Melahirkan

By Faras, Senin, 23 Oktober 2017 | 07:30 WIB
Rahasia Bebas Stres Saat Bersalin (Faras)

Nakita.id - Stres saat menjelang proses melahirkan memang normal terjadi. 

Namun jangan sampai stres dan takut menjelang melahirkan malah membuat masalah selama proses melahirkan misalnya jadi panik atau lupa cara-cara mengatur napas untuk mengurangi nyeri.

Nah, ada beberapa trik yang bisa Ibu lakukan untuk mengurangi stres dan takut sebelum melahirkan:

- Lakukan kontrol teratur kehamilan ke dokter kandungan atau bidan.

Tanyakan segala masalah yang dihadapi agar mendapat jawaban yang pas.

Baca juga: Aneka Ketakutan Ibu Hamil Saat Melahirkan Serta Solusinya 

Jangan malah bertanya pada orang yang tak berkompeten menjawabnya, maupun mempercayai mitos sebelum menanyakan kebenarannya ke dokter/bidan.

Dengan wawasan memadai, Ibu akan bebas stres saat bersalin. - Ibu harus tahu bagaimana mekanisme persalinan, dari awal sampai akhir, maupun teknik mengejan.

Ibu pun perlu mempersiapkan diri dengan melakukan senam hamil. Dengan begitu, ibu lebih siap menghadapi persalinan dan bebas stres saat bersalin. - Ibu harus ada yang mendampingi, terutama suami.

Yang jelas pendamping haruslah orang yang tepat, dalam arti orang yang mau memahami kondisi si Ibu dan ikut merasakan apa yang dirasakan olehnya.

Baca juga: Ini Ketakutan Terbesar Ibu Hamil Saat Melahirkan    - Agar bebas stres saat bersalin, secara finansial harus sudah siap.

Dengan demikian, Ibu dan suami bisa memilih rumah sakit atau rumah bersalin pun, termasuk yang ideal.

Apalagi bila persalinan diharuskan dengan operasi sesar, tak perlu pusing lagi.

Baca juga: 4 Mitos Keguguran yang Menjadi Ketakutan Ibu Hamil - Rumah sakit atau rumah bersalin yang dipilih harus yang memadai pelayanannya

. Artinya,  menyediakan satu ruangan khusus untuk satu pasien, sehingga privacy setiap pasien terjaga serta memiliki peralatan lengkap untuk menangani kehamilan berisiko dan persalinan sulit.

Akan lebih baik lagi jika pasien diberi kebebasan untuk ditemani oleh orang-orang terdekatnya, seperti suami atau keluarga.

Dengan dukungan fasilitas dan keluarga, ibu dapat bebas stres saat bersalin.