Ini 5 Tanda Bila Kosmetik Tak Cocok, Bisa Ancam Kesehatan Kulit, Bahkan Sebabkan Kanker!

By Fadhila Afifah, Selasa, 22 Mei 2018 | 21:28 WIB
Penggunaan kosmetik yang tidak cocok memicu kerusakan kulit (istockphoto)

Nakita.id - Masih hangat kabar duka atas meninggalnya Adara Taista, istri Rasyid Radjasa putra bungsu Hatta Rajasa.

Perempuan yang akrab disapa Dara ini meninggal di usia 27 tahun di Tokyo, Jepang pukul 13.38 waktu setempat.

Dara meninggal karena mengidap penyakit ganas yakni kanker kulit.

BACA JUGA: 3 Cara Rumahan Ini Bisa Hilangkan Stretchmark di Payudara, Mau Coba?

Kanker kulit salah satu jenis kanker mematikan yang memengaruhi sel kulit dan organ dalam lainnya.

Beberapa kebiasaan sehari-hari memang bisa menyebabkan pertumbuhan kanker kulit.

Salah satunya bisa dipicu oleh kesalahan saat menggunakan produk kosmetik.

Mengombinasikan produk satu dengan produk lainnya untuk wajah adalah hal normal.

Tapi, jika kulitmu menunjukkan reaksi tertentu, maka bisa jadi produk yang digunakan tidak cocok, dan bahkan justru merusak.

BACA JUGA: Biasa Jadi Takjil, Cincau Hitam Ternyata Simpan Khasiat Luar Biasa!

Berikut ini tanda-tanda bila kosmetik yang Moms gunakan tidak cocok:

1. Rasa terbakar atau menyengat pada pemakaian pertama

Baik produk seperti pembersih, lotion, atau masker bisa menimbulkan rasa terbakar pada kulit.

Dermatolog dan pendiri Miami Skin Institute, S. Manjula Jegasothy, MD mengatakan, reaksi tersebut bisa jadi muncul sebagai tanda bahwa kulit kita alergi.

Reaksi tersebut juga merupakan mekanisme perlindungan kulit dari bahan-bahan yang dianggap menyerang.

Apakah itu berupa fragrance, pengawet, maupun zat aditif lainnya. "Beberapa enzim dan masker berbahan dasar asam bisa menimbulkan rasa tersengat di kulit untuk beberapa menit."

"Jika kulitmu terasa terbakar, segeralah membasuhnya dengan air," kata Dermatolog dan pendiri DermWarehouse, Alan J. Parks.

BACA JUGA: Ini Penyebab Payudara Asimetris Alias Beda Ukuran, Jarang Diketahui!

Hal itu, kata dia, bisa menjadi tanda alergi terhadap sesuatu yang ada pada produk atau kulit kita terlalu sensitif dengan kandungan pada kosmetik itu.

2. Rasa sedikit terbakar saat menggunakan produk yang pernah digunakan

Skenario ini berbeda dengan jika kita menggunakan produk baru untuk pertama kalinya.

Kulit kita sebelumnya sudah terbukti bisa menggunakan sebuah produk secara berulang dan bisa menerima kandungan di dalamnya.

BACA JUGA: Hasil Riset: Bayi Lewat Persalinan Sesar Rentan Alami 2 Penyakit Ini!

Dermatolog tersertifikasi dan kontributor RealSelf, Terrence Keaney, MD, menjelaskan, rasa semacam ini mungkin muncul sebagai efek samping terhadap pasien yang memiliki kondisi kulit sensitif, seperti eksim atau rosacea.

Terlebih jika produk tersebut mengandung alkohol atau bahan dasar yang mengeringkan.

"Pasien dengan kulit sensitif perlu berhati-hati dalam memilih produk agar sesuai dengan tipe kulit mereka," kata Dr. Keaney.

BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar – Ini Bahaya Penggunaan High Heels Bila Terlalu Lama

Kemungkinan lainnya adalah kita mengaplikasikan produk tersebut terlalu banyak atau terlalu sering.

Jegasothy menjelaskan, pemakaian produk biasanya hanya sebesar biji jagung untuk melapisi seluruh permukaan wajah.

"Jangan gunakan terlalu berlebihan atau lebih sering dari yang direkomendasikan. Penggunan berlebih tak akan membuat kulit jadi lebih baik, namun sebaliknya," ungkapnya.

3. Kulit kering dan mengelupas

Jika hal ini terjadi, biasanya di sekitar hidung dan sudut-sudut mulut, artinya Moms menggunakan produk anti- jerawat terlalu banyak.

Seperti retinoid atau benzoil peroksida.

Dermatolog tersertifikasi di Beverly Hills dan klinik University of Southern California, Tsippora Shainhouse, MD menjelaskan hal ini.

BACA JUGA: Payudara Tidak Simetris Alias Beda Ukuran Benarkah Berisiko Kanker?

Menurut dia retinoid topical digunakan untuk eksfoliasi kulit dan mengganti sel kulit dewasa dan akan menimbulkan iritasi ringan pada kulit.

"Produk tersebut memiliki kemampuan untuk menghapus garis halus secara perlahan, pigmentasi kulit dan menebalkan kulit untuk tampilan yang lebih muda," ujar Dr. Shainhouse.

"Meski begitu, jika menimbulkan iritasi terlalu parah di bagian yang sering diaplikasikan serta kulit memerah dan sensitif, maka perawatan tersebut dapat dikatakan tidak cocok untuk kulitmu."

BACA JUGA: 10 Fakta Mencengangkan Kehidupan Keluarga Kerajaan Inggris, No 9 Bikin Iri!

Inflamasi kronis bisa menyebabkan kulit menjadi stres dan mempercepat proses penuaan.

Jadi, cobalah tinjau kembali resep retinoid tersebut untuk penggunaan sekali atau dua kali dalam seminggu.

Di samping itu, akan lebih baik jika melapisi wajah dengan moisturizer terlebih dahulu.

Jika masih menimbulkan efek iritasi yang parah, cobalah obat lainnya.

Misalnya retinol turunan bahan dasar tanaman yang cenderung lebih ringan.

Jika masih juga terasa membuat kulit iritasi, pertimbangkan untuk tak lagi menggunakan produk tersebut.

4. Muncul ruam pada bagian yang terkena produk

Mungkin produk-produk yang kita lihat di majalah atau media lainnya terlihat menarik, misalnya memiliki bungkus produk dengan desain unik.

Namun, ingatlah bahwa setiap produk mungkin saja tidak diperuntukkan semua jenis kulit.

Bahan-bahan aktif yang terkandung dalam sebuah produk bisa saja menimbulkan iritasi kulit atau bahan yang menimbulkan alergi.

BACA JUGA: Kekurangan Vitamin D, Hati-hati Bikin Lemak Perut Enggan Minggat!

"Jika muncul ruam pada kulit dalam beberapa kali pemakaian, bisa jadi hal itu karena adanya pengawet, fragrance atau bahan kimia akrilat," kata Dr. Shainhouse.

Pertimbangkan untuk melakukan tes alergi terlebih dahulu di klinik dermatologi terdekat, sehingga kita mengetahui dampak ke depan dari penggunaan sebuah kandungan terhadap kulit.

5. Kulit menjadi kecokelatan seperti terbakar

Jika Moms menyadari kemunculan bintik di kulit, titik-titik hitam atau noda terbakar di kulit, maka bisa berarti kamu belum menggunakan tabir surya dengan cukup.

BACA JUGA: Bulu Mata Tebal Panjang Hanya dengan Maskara, Ingat 5 Tips Ini!

Namun, jika Moms menyadari perubahan pigmentasi -terutama pada area tulang pipi, setelah mengaplikasikan produk baru selama beberapa hari/minggu, maka bisa jadi itu adalah reaksi alergi.

Para dermatolog menyebutnya paradoxical hyperpigmentation.

Ini biasanya terjadi terkait dengan kandungan tanaman yang mampu mencerahkan kulit, seperti asam kojik, arbutin, dan hidroquinon.

BACA JUGA: Tak Perlu Lama di Bagasi Bandara, 2 Trik Agar Koper Cepat Dikeluarkan

Dr. Jegasothy menganjurkan penghentian pemakaian jika ada reaksi kulit semacam itu. Kemudian, tunggu kulitmu seimbang terlebih dahulu.

"Menggunakan produk pemutih lainnya akan membuat kondisi kulit semakin parah," ujar dia.

Selain itu, apa pun produk yang digunakan, selalu pastikan untuk mengaplikasikan produk dengan minimal 30 SPF, segera setelah membersihkan wajah.