Rinni Wulandari Mendadak Panik Si Kecil Nord Lakukan Hal Ini, Ada Apa?

By Fadhila Auliya Widiaputri, Minggu, 27 Mei 2018 | 16:30 WIB
Rinni Wulandari ceritakan perkembangan Nord (Instagram @rinni_w)

Nakita.id - Pada 19 Mei lalu, Nord Kiano Julian anak pertama Rinni Wulandari dan Jevin Julian menginjak usia 3 bulan.

Sebagai seorang ibu, Rinni terlihat rajin mengamati tumbuh kembang sang anak.

Seperti baru-baru ini, melalui akun instagram pribadinya @rinni_w vokalis Soundwave ini mengungkapkan perkembangan yang telah dialami Si Kecil Nord.

"Tiap hari bareng sama Nord, liat perkembangannya.. dimulai dari baru lahir mama papa dibuat begadang ama Nord dan skrg jam tidur malamnya udah lebih lama," tulis Rinni di salah satu unggahannya.

BACA JUGA: Hamil dan Terserang Toksoplasma, Benarkan Tak Akan Bertahan? Ini Penjelasannya!

Selain perubahan waktu tidur, Rinni juga mengatakan bahwa Si Kecil Nord sudah mengoceh dan merespon apa yang ia lakukan.

Misalnya saat ia sedang berbicara atau sedang bernyanyi.

Namun dari semua perkembangan itu, ada satu hal yang seringkali membuat Rinni merasa panik.

Rinni mengaku sering panik ketika melihat Nord sudah mengangkat kepala hingga tengkurap dan berbalik badan.

Padahal sebenarnya tidak perlu panik Moms, karena anak dengan usia 3 bulan seperti Nord memang sudah bisa melakukan hal itu.

Berikut penjelasannya sebagaimana yang dilansir dari Tabloid Nakita edisi No. 890/TH. XVIII/20-26 April 2016.

BACA JUGA: Ziarah ke Pusara Putri Diana yang Asri dan Cantik di Tengah Danau

Pada usia 3 bulan, bayi memang biasanya akan mulai menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan dalam keadaan berbaring.

Bahkan hal ini sudah terjadi ketika dia berusia 1 bulan.

Dimana dia mulai mengangkat kepalanya dalam posisi tengkurap.

Kemampuan itu kemudian akan semakin berkembang pada usia 3 bulan.

Sebab pada usia ini kekuatan otot lehernya akan semakin membaik.

BACA JUGA: Berbeda Dengan Negeri Dongeng, Anak Kerajaan Tak Boleh Pakai Mahkota

Untuk dapat melatih kekuatan otot lehernya, Moms bisa memberikannya beberapa stimulasi.

Moms bisa coba dengan meletakkan benda berwarna cerah yang menarik perhatiannya.

Fokuskan benda tersebut di hadapannya, lalu gerakkan benda itu secara perlahan ke kiri, lalu ke tengah, dan ke arah kanan.

Amati bagaimana respons kepalanya.

Jika ia tak mampu ikuti gerakan benda, boleh jadi ada gangguan pada penglihatannya.

BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!