Nakita.id - Glaukoma merupakan penyebab kematian kedua di dunia dan Indonesia setelah penyakit katarak.
Bedanya, glaukoma tidak dapat disembuhkan sedangkan katarak bisa disembuhkan.
Glaukoma juga bisa menyerang siapa pun tanpa memandang usia, salah satunya bayi.
BACA JUGA : Cara Sederhana Deteksi Meningitis pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Pada bayi jenis glaukoma yang biasa menyerang biasanya ialah kongenital.
Glaukoma ini terjadi karena sudut bilik mata depan terbentuk secara tidak normal sejak lahir.
Biasanya bayi dengan kondisi ini akan memiliki beberapa tanda.
Gejala yang bisa terlihat antara lain :
BACA JUGA : Waspadai Neonatal Tetanus pada Bayi Baru Lahir, Cermati Tandanya Moms!
- Bola mata yang lebih besar dari normal
- Kornea mata terlihat tidak jernih
- Sensitif dan keluar air mata bila melihat cahaya
BACA JUGA : Sering Mencium Bau Apek pada Bayi? Waspadai Phenylketonuria, Bahaya!
Terdapat beberapa cara untuk screening mata glaukoma.
1. Mengukur tekanan bola mata dengan alat non kontak tonometri.
2. Melihat keadaan sudut bola mata dengan alat gonioskopi.
BACA JUGA : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
3. Memeriksa lapang pandangan dengan perimetri Humphrey
4. Memeriksa keadaan saraf mata dengan scan.
Nah Moms bila bayi menunjukkan gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan pada dokter ya.