Nakita.id - Salah satu Putri Kerajaan Inggris yang namanya akan selalu dikenang adalah Putri Diana.
Kecantikan dan keanggunan Putri Diana sangat tersohor di seluruh penjuru dunia.
Selain itu, ia dikenal memiliki hati yang baik dengan aktif melakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan di beberapa negara tertinggal.
BACA JUGA: Sifat Putri Diana ini yang Membuat Pangeran Charles Tak Pernah Bisa Mencintainya
Putri Diana resmi bercerai dari Pangeran Charles pada tahun 1996.
Padahal, keretakan rumah tangga keduanya sudah diumumkan pihak kerajaan sejak tahun 1992.
Berkat kecantikan dan sifat baik hati Putri Diana, banyak pria yang jatuh hati dan berusaha mengejar cintanya.
Sebut saja James Hewitt, Bryan Adams, dan masih banyak lagi.
Nah, Moms ternyata orang nomor satu di Amerika ini dulunya juga pernah berusaha mengejar cinta Putri Diana.
Dia adalah Donald Trump.
Dilansir dari indiatoday.in, Marie Claire mengungkapkan Donald Trump dulunya terobsesi dengan kecantikan Putri Diana.
Trump secara aktif mengejar cinta Diana setelah sang Putri resmi bercerai dengan Pangeran Charles.
Putri Diana dan Donald Trump kabarnya berada di lingkaran sosial yang sama saat itu.
BACA JUGA: Dari Keturunan Selir Hingga Kerabat Celine Dion, Ini 4 Fakta Camilla yang Buat Charles Jatuh Cinta
Selama saling berjumpa dalam acara sosial, Trump menawari Diana untuk bergabung ke klub Floridanya.
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Putri Diana.
Pantang menyerah, Donald Trump masih berusaha merebut hati Putri Diana dengan melakukan hal romantis.
Kabarnya, Trump sering mengirim karangan bunga besar ke Kensington Palace.
"Dia memborbardir Diana di Kensington Palace dengan karangan bunga yang sangat besar, masing-masing bernilai ratusan poundsterling," kata Selina Scott.
Ternyata, aksi romantis Trump dinilai mengganggu ketenangan Putri Diana.
Bahkan, Princess of Wales menganggap bahwa Trump seolah-olah menguntitnya.
BACA JUGA: Ini Alasan Pangeran Charles Tak Menikahi Mantannya, Camilla Parker
"Ketika mawar dan anggrek menumpuk di apartemennya, dia menjadi semakin khawatir tentang apa yang harus dia lakukan. Itu mulai terasa seolah-olah Trump menguntitnya," tambah Scott.
Cinta Trump kepada Putri Diana dinilai begitu dalam.
Setelah meninggalnya sang Putri, ia menulis pesona Diana dalam bukunya yang berjudul The Art of The Comeback.
"I couldn't help but notice how she moved people. She lit up the room. Her charm. Her presence. She was a genuine princess--a dream lady," penggalan kata dari buku Trump, dilansir dari Daily Mail UK.