Jangan Kaget, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Susu!

By Nila Kusuma Pratiwi, Rabu, 30 Mei 2018 | 21:30 WIB
yang terjadi setelah berhenti minum susu (pixabay)

Nakita.id - Orang yang memiliki masalah dengan jerawat dan eksim sering disarankan oleh dermatologists untuk berhenti mengonsumsi susu dan produk olahannya karena berisiko menyebabkan masalah kulit.

Tapi banyak orang yang tidak tahu, menghilangkan susu dari diet Moms dapat bermanfaat dalam banyak hal, bukan hanya untuk kulit Moms.

Ini adalah perubahan besar yang akan terjadi pada tubuh Moms saat berhenti minum susu.

BACA JUGA:Masker Susu Bubuk Bikin Wajah Glowing Alami, Begini Cara Membuatnya!

Berat badan turun

Para peneliti menemukan, minum susu berkontribusi terhadap munculnya obesitas.

Penemuan ini adalah titik awal yang baik jika Moms ingin menurunkan berat badan.

Kulit

Orang yang menderita jerawat dan eksim sering dianjurkan untuk berhenti minum susu juga mengonsumsi produk olahan susu untuk membersihkan kulit.

BACA JUGA:7 Alasan Mengapa Harus Minum Segelas Susu dan Madu Sebelum Tidur

TulangMenghindari susu dan produk susu sebenarnya dapat membuat tulang kita lebih kuat menurut penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal.

Para peneliti menemukan, semakin banyak susu yang Moms minum, semakin besar risiko patah tulang pinggul.

DiabetesKetika Moms berhenti minum susu, Moms mengurangi risiko diabetes.

Susu rendah lemak atau tidak berlemak dan produk susu meningkatkan risiko diabetes.

Ini terungkap dalam penelitian terbaru dengan 27.000 peserta dan hasilnya dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

BACA JUGA:Bintik Susu pada Wajah, Begini Cara Menghilangkannya Secara Alami

Intoleransi Saat Moms berhenti minum susu, pencernaan Moms akan segera membaik.

Sekitar 65% dari orang yang tidak toleran laktosa telah mengurangi risiko munculnya kanker paru-paru, payudara, atau ovarium menurut penelitian tahun 2014 yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer.

Alasan di balik semua peningkatkan kesehatan ini mungkin terletak pada proses prouksi.

Produsen mengimbangi kurangnya lemak dengan gula, jadi jika Moms mengonsumsi produk susu rendah lemak untuk menurunkan asupan lemak, ini jelas bukan cara yang tepat untuk melakukannya.