Nakita.id - Banyak orangtua baru memikirkan kenapa mereka sulit untuk mendapatkan anak.
Ada beberapa faktor penyebabnya kenapa infertil.
Disebut infertil primer bila pasangan suami istri belum pernah memiliki anak, dengan usia pernikahan 1 tahun atau lebih, bersanggama secara teratur serta tanpa menggunakan alat KB.
Sementara itu, infertil sekunder dapat terjadi bila pasangan sudah memiliki anak.
Akan tetapi, tak kunjung hamil lagi, meskipun sudah berusaha bersanggama teratur serta tanpa menggunakan kontrasepsi.
Ada berbagai unsur yang kemungkinan menyebabkan terjadinya infertil sekunder, antara lain:
1. Faktor usia
Wanita yang berumur antara 35-40 tahunan tingkat kesuburannya menurun, sehingga memiliki kemungkinan menghasilkan sel telur yang secara kualitas tak siap dibuahi.
Mungkin pada kehamilan anak pertama, usia ibu masih muda.
Namun ketika berencana hamil kedua, usianya sudah meningkat.
Itu sebabnya cukup penting merencanakan kehamilan dengan melihat kondisi usia ibu.
2. Masalah di tuba falopi (saluran telur)
Terjadi infeksi pada pelvic atau panggul sehingga menimbulkan risiko masalah/gangguan pada tuba falopi yang berakibat mengurangi kemungkinan sel telur untuk dapat dibuahi.
Bisa juga karena kendala tuba falopi yang tersumbat.
3. Masalah pada sperma
Kendala lainnya adalah faktor terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas sperma.
Berbeda pada peningkatan usia ibu berpengaruh ke kesuburan, pada dasarnya, tingkat kesuburan pria tak berkurang hingga berumur paruh baya.
Akan tetapi, bila si suami menderita suatu penyakit, misal tekanan darah tinggi atau diabetes, merokok atau minum alkohol, ini menyebabkan kuantitas sperma berkurang.
Pun, dapat juga mengakibatkan kualitas, struktur sel sperma dan kecepatan sperma menurun.
4. Berat badan berlebih
Berat badan memang penting dikontrol.
Apa sebab? Selain memicu berbagai penyakit, kelebihan berat badan juga dapat memengaruhi tingkat kesuburan.
Akibatnya bisa memicu zat prolaktin di dalam otak. Nah, zat ini dapat mengganggu produksi pematangan sel telur.
Di sisi lain, berat badan berlebih yang notabene kandungan lemaknya tinggi, dapat merangsang timbulnya hormon testosteron, di mana pada wanita dapat menyebabkan indung telur mengecil, menciut bahkan mengeras.
Ujung-ujungnya, ibu menjadi tidak subur.
Pada wanita yang mengalami penambahan berat badan usai melahirkan ada istilah polisistik ovaries.
Ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga dapat mengurangi kesuburan.
Kenapa ini terjadi? Kelebihan berat badan dapat memengaruhi siklus ovulasi sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon.
5. Mengalami infeksi
Faktor infeksi juga dapat menyebabkan wanita tidak subur.
Salah satunya adalah penyakit gondongan yang dinilai dapat memengaruhi kesuburan bila infeksi virus ini tak segera ditangani.
6. Stres
Kerepotan dan tekanan hidup yang semakin kompleks bisa menyebabkan ayah-ibu stres hingga kualitas serta kuantitas sel sperma terganggu.
Pada wanita, kondisi psikis yang labil, dapat mengakibatkan terganggunya proses ovulasi sehingga sel telur tak bisa matang.
7. Trauma karena kehamilan pertama
Jangan salah, trauma pascamelahirkan dapat menjadi faktor menyebab ketidaksuburan.
Rasa sakit yang selalu terbayang secara psikis menyebabkan trauma yang mendalam sehingga tanpa sadar, ada “penolakan” dalam diri ibu untuk hamil kembali.