Akibatnya bisa memicu zat prolaktin di dalam otak. Nah, zat ini dapat mengganggu produksi pematangan sel telur.
Di sisi lain, berat badan berlebih yang notabene kandungan lemaknya tinggi, dapat merangsang timbulnya hormon testosteron, di mana pada wanita dapat menyebabkan indung telur mengecil, menciut bahkan mengeras.
Ujung-ujungnya, ibu menjadi tidak subur.
Pada wanita yang mengalami penambahan berat badan usai melahirkan ada istilah polisistik ovaries.
Ini menyebabkan ketidakseimbangan hormon sehingga dapat mengurangi kesuburan.
Kenapa ini terjadi? Kelebihan berat badan dapat memengaruhi siklus ovulasi sehingga terjadi ketidakseimbangan hormon.
5. Mengalami infeksi
Faktor infeksi juga dapat menyebabkan wanita tidak subur.
Salah satunya adalah penyakit gondongan yang dinilai dapat memengaruhi kesuburan bila infeksi virus ini tak segera ditangani.
6. Stres
Kerepotan dan tekanan hidup yang semakin kompleks bisa menyebabkan ayah-ibu stres hingga kualitas serta kuantitas sel sperma terganggu.
Pada wanita, kondisi psikis yang labil, dapat mengakibatkan terganggunya proses ovulasi sehingga sel telur tak bisa matang.
7. Trauma karena kehamilan pertama
Jangan salah, trauma pascamelahirkan dapat menjadi faktor menyebab ketidaksuburan.
Rasa sakit yang selalu terbayang secara psikis menyebabkan trauma yang mendalam sehingga tanpa sadar, ada “penolakan” dalam diri ibu untuk hamil kembali.
KOMENTAR