Tabloid-Nakita.com - Rewel adalah salah satu bentuk komunikasi si kecil kepada orang dewasa di sekitarnya. Dengan menangis atau rewel si kecil seolah berkata, "Bantu aku, aku lelah, aku mengantuk, aku merasakan ketidaknyamanan, dan lainnya." Nah, mengatasi bayi rewel tentu dengan melihat penyebabnya terlebih dahulu. Setelah penyebabnya diketahui, barulah dicari solusinya. Berikut 8 cara atasi bayi rewel:
1. Menyodorkan teether yang dingin.
Gigi yang akan muncul menembus gusi biasanya menimbulkan rasa tak enak. Bahkan pada sebagian bayi sampai menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat (hangat). Namun, hal ini bukannya tak bisa diatasi. Umumnya usia tumbuh gigi pertama kali berlangsung pada usia 4 sampai 7 bulan. Guna mengatasi rasa tidak nyaman di gusi, berikan mainan untuk digigit-gigit atau teether yang sebelumnya telah disimpan dalam lemari es. Rasa dingin kala gusi mengigit teether mampu mengusir nyeri yang muncul. Pastikan teether atau mainan lainnya yang akan digigit-gigit dibuat dari bahan yang aman.
2. Tidak memaksa saat memberikan stimulasi.
Bayi belajar dari stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya. Namun, sekali waktu bayi membutuhkan tempo lebih lambat untuk memproses dan merespons stimulasi yang diberikan. Terutama bila ia sudah lelah atau mengantuk. Jika sudah tak tahan, biasanya yang muncul adalah tangisan jenuh. Menghadapi situasi ini hendaknya orangtua peka dan segera menghentikan pemberian stimulasi. Langkah selanjutnya, untuk menenangkan si bayi, berikan pelukan hangat yang mampu menenangkan atau buailah dalam gendongan.
3. Mengajak berjalan-jalan di lingkungan sekitar.
Terkadang bayi juga merasa bosan dengan suasana di dalam rumah. Rasa bosannya sering ditunjukkan dengan kerewelan yang membuat orangtua sering merasa “begini salah, begitu salah”. Coba ajak bayi ke halaman rumah untuk mengusir rasa bosan. Saat bayi sedang rewel, ia ingin dekat dengan orangtuanya, jadi gunakan Agar bayi tetap merasa nyaman karena dekat dengan orangtuanya, gunakan gendongan atau babycarier. Bayi akan tetap merasa nyaman karena dekat dengan orangtuanya.
4. Mendengarkan suara hati.
Jika semua kebutuhan bayi telah terpenuhi, makan, minum dan rasa nyaman, tetapi bayi masih tetap menangis, cobalah untuk memeriksa temperatur tubuhnya dengan termometer. Cermati bila ada tanda-tanda kenaikan suhu tubuh yang menunjukkan ia sedang sakit. Cermati suara tangisannya, bila masih menangis panjang dan melengking, bisa jadi koliknya datang. Kolik biasanya hanya dialami bayi usia di bawah 3 bulan. Segera pergi ke dokter jika kerewelan tak kunjung reda untuk dilakukan pemeriksaan.
5. Mencermati hal-hal sepele.
Bisa jadi bayi menangis karena alasan yang sepele, seperti ada sesuatu yang tidak nyaman di bajunya. Misalnya, label harga yang masih menyangkut di bagian leher, bahan baju yang tidak lembut, sepatu yang kekecilan, dan lain-lain. Untuk itu, jangan sepelekan hal-hal kecil yang berkaitan dengan bayi.
6. Melakukan semua hal dengan penuh cinta dan kesabaran.