Apa Itu Sikap Asertif dan Penyebabnya Pada Anak

By Ipoel , Kamis, 28 Maret 2013 | 07:00 WIB
Ketahui apa itu sikap asertif pada anak dan faktor penyebabnya. (Pixabay)

Nakita.id - Sikap asertif adalah sikap yang ditunjukkan seseorang untuk menyatakan pendapat atas ketidaksetujuan, atau penolakan sesuatu, tanpa rasa takut. Dilakukannya pun secara baik dan konstruktif serta tidak emosional. Ada pun penyebab sikap asertif pada anak bisa muncul karena beberapa faktor:

1. Faktor kognisi

Sikap asertif memerlukan kemampuan anak dalam mengungkapkan perasaan maupun pikirannya.

Hal ini terkait dengan kecerdasan atau kognisinya. Anak yang mempunyai masalah dalam kognisi seperti memiliki keterbelakangan mental atau kecerdasannya pada batas borderline, akan mengalami kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan dipikirkannya.

Baca Juga: Perkembangan Bahasa Anak, 4 Penggunaan Parentese Saat Orangtua Berbicara dengan Anak Balita

Hal ini membuat anak tidak mudah bersikap asertif.

2. Faktor bahasa

Sikap asertif membutuhkan pemahaman bahasa yang baik serta pemilihan kalimat yang beragam.

Untuk itu, anak yang perkembangan bahasanya baik akan lebih mudah bersikap seperti ini.

3. Faktor kepribadian anak

Anak yang kepribadiannya terbuka cenderung berani, tidak malu/takut serta senang bicara atau bercerita.

Bahkan tanpa lingkungan harus banyak men-support dan menstimuasi si anak untuk mengemukakan pendapatnya.

Akibatnya, mereka akan berani mengatakan ketidaksukaan atau ketidaksetujuannya.

Misalnya, “Ma, aku enggak suka pakai baju yang itu, karena gerah kalau dipakai.”

Baca Juga: Penyakit Jenis Ini Bisa Ganggu Perkembangan Anak Usia Prasekolah, Moms Harus Ekstra Waspada Apabila Terjadi pada Anak

Sementara kepribadian anak yang tertutup atau introvert memiliki sifat yang cenderung pendiam, pemalu, tidak berani.

Umumnya anak-anak ini tidak bersikap asertif karena hanya menurut saja apa yang dikatakan lingkungannya, bersikap diam saja baik setuju ataupun tidak.

Mereka juga sering sulit dipahami keinginannya, tidak mudah untuk memulai hubungan dengan orang lain jadi sering kali harus selalu dipancing, didorong, dan distimulasi agar berani mengemukakan pendapatnya.

4. Faktor pola asuh

Pola asuh orangtua yang memberi banyak kesempatan  dapat menumbuhkembangkan sikap asertif anak.

Orangtua banyak menginformasikan adanya aturan-aturan namun disertai penjelasan dan alasan, memberi kesempatan anak untuk menyatakan pendapat, memberi konsekuensi dan reward atas perilaku anak yang diharapkan orangtua, serta mau mengakomodir keinginan anak.

Baca Juga: Bagaimana Penanganan Terhadap Gangguan Perkembangan Anak Usia Prasekolah? Ini Jawabannya Menurut Psikolog

Misal, anak ingin pinjam laptop untuk main games tapi tidak dibolehkan oleh orangtuanya.

Ketika anak mengatakan, ”Kok, aku enggak boleh pinjam laptopnya untuk main games?”

Orangtua bisa menjelaskan, ”Kita kan sudah sepakat, kalau Adek main laptopnya untuk games pada hari Sabtu saja. Adek ingat kan, aturannya?”

Jadi itulah pengertian apa itu sifat asertif dan faktor yang menyebabkannya.